MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANTUL — Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir secara simbolis melakukan pembagian takjil buka puasa bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Jumat (25/3) di depan Gedung AR Fachruddin A, Kompleks Kampus UMY terpadu. Kegiatan ini dilakukan disela Pengajian Ramadan PP Muhammadiyah 1444 H yang diselenggarakan di kampus UMY.
Kegiatan pembagian takjil buka puasa ini dilakukan seperti pada tahun-tahun sebelumnya, tidak tanggung-tanggung pada Ramadan 1444 H ini UMY setiap harinya membagikan sebanyak 5.000 takjil bagi mahasiswa yang bisa diambil dengan layanan tanpa turun (Lantatur) atau juga diambil dengan berjalan kaki di Masjid Ahmad Dahlan, UMY setiap menjelang buka.
Haedar Nashir di sela acara menyampaikan, pelaksanaan kegiatan berbagai takjil buka puasa merupakan usaha UMY untuk menjalin kedekatan sekaligus menumbuhkan rasa empati dengan mahasiswa. Selain itu, dia juga berharap UMY konsisten menjadi Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA) unggulan baik secara nasional maupun internasional.
“UMY ingin terus berbagi dan menciptakan sikap empati serta rasa kedekatan dengan mahasiswa. Pembagian takjil secara Drive thru ini dimulai pada era pandemi 2020,” ungkapnya.
Terkait dengan keunggulan UMY, Haedar menyebabkan bahwa UMY tercatat memiliki prestasi membanggakan. “Sebagai universitas yang unggul, UMY tidak hanya unggul di ranah nasional, tetapi juga unggul di kancah internasional. UMY sudah banyak sekali menorehkan prestasi-prestasi yang membanggakan,” tambahnya.
Terdapat 5.000 paket takjil yang dibagikan selama bulan Ramadhan berlangsung, dengan rincian, 4.000 paket takjil pada layanan lantatur dan 1.000 paket takjil yang disediakan di Masjid KH. Ahmad Dahlan UMY dengan mengikuti Kajian Menjelang Berbuka.
Sementara itu, pada kesempatan yang berbeda Rektor UMY, Prof. Gunawan Budiyanto menyampaikan kegiatan pembagian takjil buka puasa ini dimulai selepas asar dan diikuti ribuan mahasiswa, hingga antriannya mengular memadati jalanan di dalam kampus yang luasnya kurang lebih 30 hektar ini. Namun demikian, Gunawan menuturkan bahwa ini bukan kerumunan sebab mahasiswa saling antri di atas motor, lalu mengambil takjil kemudian pergi.
Hits: 293