MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Menurut Guru Besar Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA), Prof. Ahmad Jainuri, bahwa setidaknya terdapat empat karakter khas yang melekat pada wawasan Islam Berkemajuan, dan moderasi itu satu diantaranya.
Empat karakter Islam Berkemajuan tersebut diungkapkan oleh Prof. Ahmad Jainuri pada Pengajian Ramadan 1444 H Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah pada, Jumat malam (24/3) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Dia berharap, tiga karakter lain Islam Berkemajuan dapat diakomodir dalam Risalah Islam Berkemajuan hasil dari Muktamar ke-48 di Surakarta.
Mengutip pendapat ahli, Deliar Noer dan beberapa peneliti Muhammadiyah yang lain, karakter Islam Berkemajuan dapat ditemukan lebih dari moderasi. Sebab selain memodernisasi masyarakat Islam, Muhammadiyah juga berhasil membangun masyarakat Islam kosmopolitan. Pembentukan masyarakat kosmopolit, imbuhnya, diakibatkan dari mobile nya Islam Berkemajuan.

“Lebih dari moderasi, karena juga ada mobilitas tinggi. Yang kemudian menjadi bagian dari terbentuknya masyarakat kosmopolitan,” ungkapnya.
Maka, mobilitas atau mobile menjadi karakter Islam Berkemajuan jika merujuk kepada hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Deliar Noer dan peneliti Barat atau Indonesianis yang meneliti tentang Muhammadiyah. Karakter ketiga menurut Ahmad Jainuri adalah literasi, karakter ini merujuk kepada sejarah dan semangat KH. Ahmad Dahlan yang mendidik masyarakat muslim untuk mengenal huruf Arab maupun Latin agar bisa dibaca.
“Tidak hanya mengenal huruf latin, tetapi juga mengenal ilmu umum. Jadi tidak hanya mengenal ilmu agama maksudnya,” imbuh Prof. Jainuri.
Paralel dengan literasi, maka karakter Islam Berkemajuan yang keempat atau paling mutakhir adalah harus mengenal Teknologi Informasi (TI). Karakter terakhir ini menjadi kebutuhan mendesak untuk menjaga kesinambungan gerakan Islam Berkemajuan di tengah arus kemajuan TI. Oleh karena itu, penting mendorong keterlibatan kaum muda yang memiliki kompetensi untuk ini.
Hits: 259