MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Agus Syamsuddin sampaikan rekomendasi kepada PP Muhammadiyah berkaitan dengan pelaksanaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah – ‘Aisyiyah November 2022 mendatang.
Agus mengatakan, saat ini angka kasus terpapar covid-19 terus melandai dan Rumah Sakit Muhammadiyah – ‘Aisyiyah (RSMA) tidak ada pasien covid-19. Meski demikian, kondisi darurat pandemi secara nasional masih berlangsung, hal ini merujuk pada Keputusan Presiden (Kepres) terkait dengan penetapan bencana non alam, penyebaran covid-19 sebagai bencana nasional.
Rekomendasi yang diberikan MCCC kepada PP Muhammadiyah dalam menyelenggarakan Muktamar ke-48 mengacu angka vaksinasi dosisi pertama nasional yang mencapai 96 persen, dosisi dua 80 persen, dan dosisi ketiga atau booster 22 perse.
“Capaian vaksinasi ini harus terus diupayakan, dan kami dari MCCC tetap akan melaksanakan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, kami dari MCCC merekomendasikan sebagai berikut,” ucap Agus Samsuddin pada (30/6) di acara Tanwir Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.
1. Pelaksanaan muktamar bisa dilakukan dengan menghadirkan seluruh anggota muktamar secara tatap muka di Universitas Muhammadiyah Surakarta secara terbatas, yaitu dengan syarat menerapkan protokol kesehatan khususnya penggunaan masker selama acara, memastikan ventilasi ruangan lokasi kegiatan muktamar berkualitas baik, dan mewajibkan semua yang hadir telah mendapatkan vaksinasi covid-19 dosis ketiga, serta dipastikan dalam kondisi sehat.
2. Pada prinsipnya belum direkomendasikan penggembira di lokasi muktamar yang dilakukan masih dalam suasana upaya pengakhiran pandemi covid-19, karena jumlahnya bisa tidak terbatas. Apabila ada kesulitan menahan kehadiran penggembira di Kota Solo dan sekitarnya, maka direkomendasikan bagi panitia untuk mengelola kegiatan bagi penggembira dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat di berbagai tempat secara terpisah untuk memecah konsentrasi masa. Bukan dalam satu kegiatan terpusat, untuk menghindari kerumunan terlalu besar dan tidak direkomendasikan penggembira hadir langsung di pembukaan muktamar.
“Saya kira rekomendasi dari kami seperti itu dan saya ingin pada kesempatan ini pada seluruh peserta muktamar untuk tetap tidak euphoria dengan adanya pelandaian kasus ini. Akan tetapi terus menjaga kesehatan,” tutupnya.