MUHAMMADIYAH.ID, BANDA ACEH – Bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar seminar nasional bertema revolusi mental untuk calon tenaga kesehatan yang tergabung dalam DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Aceh, Sabtu (31/7).
Bertempat di Aula STIKES Muhammadiyah, acara dilangsungkan secara luring dan daring sebagai bagian dari ketaatan protokol kesehatan masa pandemi Covid-19.
Memberikan sambutan, Koordinator Tim Kerja Pimpinan Pusat Muhammadiyah Faozan Amar mengungkapkan bahwa acara ini digelar karena para calon tenaga kesehatan memiliki peran strategis lebih-lebih di masa pandemi ini.
“Dengan gerakan revolusi mental, diharapkan mahasiswa dapat berkontribusi untuk bangsa dan negara,” ujar Faozan yang juga menjabat sebagai Sekretaris Lembaga Dakwah Khusus PP Muhammadiyah.
Menyambung Faozan, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Aceh Abdul Malik Musa berharap acara ini dapat meningkatkan kesadaran para peserta dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila agar saling peduli di masa pandemi.
Membawa tajuk “Seminar Nasional Gerakan Nasional Revolusi Mental dan Nilai-Nilai Pancasila”, kepedulian kader Muhammadiyah terutama calon tenaga kesehatan terhadap sesama diharapkan semakin tajam di masa pandemi.
“Ini bisa diartikan cikal bakal gerakan revolusi mental, yaitu peduli pada sesama,” ujarnya Ketua STIKES Muhammadiyah Aceh Eulisa Fajriana.
Senada dengan Faozan dan Eulisa, pemateri lain yaitu Wakil Ketua Umum PB IDI sekaligus Direktur RS Islam Jakarta Pondok Kopi Slamet Budiarto menyampaikan tenaga kesehatan adalah profesi yang mulia karena merupakan pengabdian dan pengorbanan
“Tugas kita adalah mengabdi untuk masyarakat dan bekerja untuk ibadah,” pesannya kepada para calon tenaga kesehatan.