MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Majelis Pelayanan Sosial (MPS) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DI Yogyakarta telah empat tahun berkhidmat melalui layanan ambulanmu. Di tahun 2020 kemarin, telah banyak program yang dilaksanakan ambulanmu.
Pertama, di masa covid-19 ini majelis pelayanan sosial bekerjasama dengan MCCC dan PKU memberikan pembekalan pada driver tentang covid-19 dan bagaimana mengoprasikan ambulanmu ini secara aman.
Kedua, memberikan diantaranya APD, Hansanitizer, dll untuk keamanan driver.
Ketiga, membuat tambahan SOP berupa screening pasien, terkait dengan gejala yang dialami pasien yang diantar. Termasuk dalam 14 hari dia mengalami perjalanan jalan jauh atau tidak. Jika mengalami gejala-gejala covid-19 dialihkan ke ambulan rumah sakit.
Keempat, penambahan pembatas antara pasien dan driver.
Kelima, Ambulanmu terlibat di pesantren covid shelter unisa dan PPA. Bahkan sempat ada driver yang kena dan akhirnya menjadi santri.
Meningkatkan Kualitas Layanan Ambulanmu
“Selama tahun 2020, kita punya 45 titik ambulanmu ada yang berbasis cabang, ranting, dan aum Pendidikan. Masing-masing titik ada yang punya 1 armada ada yang dua, keadaannya beragam,” ungkap Ridwan Furqoni, Ketua MPS PWM DIY saat dihubungi redaksi Muhammadiyah.or.id, Senin (4/1).
Ia menjelaskan bahwa ambulanmu digunakan oleh masyarakat umum, tidak memandang ormas agama. Kebanyakan pasien dari rumah sakit kerumah maupun sebaliknya. Kemudian layanan antar jenazah antar kota-provinsi. Kadang-kadang dimanfaatkan untuk kesiap-siagaan dalam agenda Persyarikatan.
Ditanya soal kendala, Ridwan mengatakan ambulanmu memiliki beberapa kendala. Diantaranya ambulan ini tumbuhnya dari bawah PCM/PRM pembiayaan ambulan ini dari mereka sendiri. Ada yang dari Lazismu, ada yang dari infaq jamaah pengajian, donator, dan ada yang dari anggaran AUM.
“Kualitas layanan di masing-masing titik ini sangat bergantung dengan keuangan masing-masing titik. Ini membuat kualitas layanan tidak selalu sama. Bagi di titik ambulan yang keuangannya kuat bisa gratis total. Bagi yang tidak kuat secara finansial kadang tidak selalu bisa memberikan layanan kalau diminta untuk pasien-pasien jarak jauh atau kondisinya sedang tidak ada driver yang siap. Sehingga MPS berusaha mendorong Lazismu agar antara ambulanmu dengan Lazismu bisa berjalan beriringan,” jelasnya.
Ditahun yang baru ini, ambulanmu akan melakukan beberapa perbaikan. Seperti, menyusun buku panduan untuk pengadaan maupun operasional. Ada lima standar yang akan ditetapkan diantaranya kendaraan, layanan, branding, SDM, pembiayaan.
“Harapan kedepan target 1 cabang 1 ambulan bisa terpenuhi, bisa terpenuhi standarnya juga, bisa digitalisasi lewat aplikasi untuk mempermudah pendataan, pemanggilan dan lainnya. Kedepan, bantuan dan donasi untuk ambulan tidak hanya uang tapi zakat dan infaq itu bisa dimasuki lazismu untuk ditawari lazismu untuk infaq makan, atau servis ambulan, pom bensin, dan lainnya,” paparnya.