MUHAMMADIYAH.OR.ID, SULAWESI SELATAN— Bertempat di Gedung Serba Guna ‘Aisyiyah Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Kamis (06/04), Nurhayati Azis dilantik menjadi rektor Institut Parahikma Indonesia (IPI). Pelantikan ini sekaligus menjadi momentum untuk memperkenalkan bahwa kampus IPI telah diserahkan dari Yayasan Parahikma Indonesia ke Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Sulsel.
Rekam jejak ‘Aisyiyah dalam mengelola pendidikan menjadi pertimbangan utama. “Saya tahu betul rekam jejak ‘Aisyiyah. Ibu saya dulu pengurus ‘Aisyiyah, sering bertemu Ibu Athirah, Ibu Pak Jusuf Kalla. Ibu Athirah menyerahkan tanah wakaf yang digunakan membangun pesantren Ummul Mukminin. Alhamdulillah, pesantren itu kini maju pesat,” ucap Azhar Arsyad, Rektor Institut Parahikma Indonesia periode sebelumnya.
Selain itu, pemilihan Nurhayati sebagai rektor IPI yang baru juga bukan tanpa alasan. “Saya lihat pada diri Bu Nurhayati, ada kemampuan leadership dan manajerial, yang mampu membangun kampus ini. Salah satu mimpi saya, agar Institut Parahikma bisa membuka Fakultas Kedokteran. Saya yakin, di bawah kepemimpinan Ibu Nur, niat tersebut bisa tercapai,” ungkap Azhar disambut tepuk tangan hadirin yang hadir.
Nurhayati merupakan seorang akademisi yang telah lama bergelut di dunia pendidikan. Ia merupakan dosen Universitas Muslim Indonesia. Ia juga merupakan Ketua PWA Sulsel selama dua periode, 2010-2015 dan 2015-2022. Saat ini, ia mengaku akan fokus mengembangkan dan kualitas pendidikan di IPI.
“Alhamdulillah, potensi SDM Institut Parahikma Indonesia, luar biasa. Kemampuan bahasa asing menjadi salah satu kompetensi yang diperkuat, apalagi banyak SDM dosen yang merupakan alumni luar negeri,” ujar Nurhayati.
Nurhayati juga berkomitmen memajukan IPI dengan membangun kerjasama dengan berbagai pihak. “Kultur kami di Muhammadiyah–‘Aisyiyah itu salig berkolaborasi. Kami ada UNISA Yogyakarta, UNISA Bandung, termasuk perguruan tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah lainnya,” ujarnya.
Ketua PP ‘Aisyiyah Noordjannah Djohantini dalam sambutannya berharap agar potensi yang dimiliki IPI bisa dimaksimalkan dan ditingkatkan lagi. “Ini acara yang sangat khidmat, penuh spirit kekeluargaan tapi juga punya semangat kemajuan. Kami sungguh sabar dan syukur, walaupun punya tantangan besar, tapi kami di Muhammadiyah-‘Aisyiyah punya pengalaman mengelola perguruan tinggi. InsyaAllah perempuan-perempuan ‘Aisyiyah juga punya kultur untuk maju,” tegasnya.
Pelantikan ini turut dihadiri beberapa anggota PWM Sulsel, antara lain Muhammad Syaiful Saleh, Gagaring Pagalung, Abd Rakhim Nanda, dan Abbas Baco Miro. Diharapkan, dengan dilantiknya Nurhayati Azis sebagai Rektor baru, IPI akan semakin maju dan berkembang di masa yang akan datang. Kampus milik ‘Aisyiyah ini juga bakal menjadi kampus ke-14 di bawah komando Persyarikatan Muhammadiyah di Sulsel.
Hits: 1194