MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Ahmad Yurianto, Mantan Juru Bicara Penanganan Covid-19, ada tiga hal yang menjadi benang merah dalam penanganan covid-19 yang benang merah itu juga berkaitan dengan kebijakan.
Pertama, ini Pandemi. Jika ditetapkan sebagai pandemi maka artinya ini menjangkau seluruh penduduk bumi, sehingga mau ke manapun kita selama itu masih di bumi maka masih ada kemungkinan terinfeksi penyakit ini.
Kedua, penyakit menular. Pada penanganan penyakit menular maka hal yang bisa dilakukan adalah melakukan isosi sumber penularnya dan menurunkan kerentanan semua orang.
Ketiga, bisa dicegah. Penyakit ini bisa di cegah dengan diberlakukan kebijakan-kebijakan salah satunya protokol kesehatan yang baik dan benar.
Pemaparan itu disampaikannya dalam Talkshow TV Muhammadiyah bertemakan “Tsunami Corona di India & Usaha Kita Mencegah Serupa”, Rabu (28/4).
Dalam konteks kasus covid-19 yang terjadi di India, Yuri menilai bahwa India kurang begitu berhasil dalam mengatasi sumber penularannya. Hal ini ditandai dengan klaim terakhir India bahwa mereka dapat mengatasi covid-19 yang ditandai dengan turunnya jumlah kasus. Selain itu, India juga dinilainnya tidak berhasil mengurangi kerentanan dengan mengatakan tidak perlu lagi ada protokol kesehatan dengan segala kegiatan seperti biasa yang mulai kembali.
Meski begitu, menurut Yuri masalah ini tidak hanya terjadi di India, Iran dan Eropa pun mengalaminya. Bahkan Indonesia juga ada proyeksi-proyeksi kecil, misalhnya setelah libur lebaran, idul adha, dan hari paskah kemarin ada peningkatan jumlah kasus.
“Ini memang karena kegagalan kita untuk mengisolasi sumber dan kedua kegagalan kita menurunkan kerentanan,” terang Yuri.
Yuri mengatakan mengisolasi sumber menjadi sesuatu yang tidak mudah karena sumber penular adalah orang yang terinfeksi tetapi tidak menunjukkan gejala, sehingga yang bersangkutan merasa sehat, orang yang di sekitarnya juga merasa dia sehat.
“Kalau berbicara seperti ini dalam kaitan upaya pengendalian sumber, kalau di level negara berarti bagaimana memperkuat pintu masuk negara dari datangnya faktor pembawa penyakit yakni orang-orang yang berasal dari daerah yang covidnya tinggi dan konteks regional yakni kita harus mengawasi orang-orang dari daerah yang masuk dari zona merah. Momen itu di depan mat akita karena berkaitan dengan tradisi mudik lebaran, ini menjadi penting juga,” jelasnya.
“Jadi bagi saya yang paling penting kalau kita akan mengkaji permasalahan sebaran ini maka kembali pada benang merahnya satu, ini pandemi, kedua, ini penyakit menular, dan ketiga, ini dapat di cegah,” sambungnya.
Pada konteks dapat dicegah, menurutnya, salah jika masyarakat memaknainya dengan vaksin. Vaksinasi hanya mencegah yang terinfeksi untuk jatuh sakit atau sakit menjadi lebih berat tetapi tidak mencegah terjadinya infeksi. Kemungkinan terjadinya infeksi hanya bisa di cegah dengan protokol kesehatan yang baik dan benar juga disiplin.