MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Terima kunjungan balasan Dato’ Arif Perkasa Dr. Mohd Asri Zainul Abidin (Dato’ MAZA) beserta rombongan Jawatan Kuasa Mufti Perlis Malaysia di Yogyakarta, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Syamsul Anwar menyampaikan bahwa melalui kunjungan ini membuka kesempatan untuk menjajakan kerja sama di berbagai bidang.
Hal itu disampaikan Prof. Syamsul pada, Rabu malam (1/3). Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi Tarjih dan Tajdid ini menyampaikan, saat ini kerja sama antara Muhammadiyah dengan Malaysia, Perlis khususnya sudah mendirikan Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM). Maka kunjungan rombongan Mufti Perlis Malaysia ini ada kemungkinan penjajakan kerja sama di bidang lain.
“Memang ketika saya ke Perlis di akhir tahun yang lalu, mereka ingin berkunjung ke Yogjakarta untuk menjajaki kemungkinan-kemungkinan kerjasama yang bersifat institusional lebih lanjut.” Tuturnya.

Syamsul Anwar menjelaskan, di antara institusional yakni mengirim tolabah asal Perlis untuk belajar di Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM). Tidak sampai di situ, pada kunjungan rombongan PP Muhammadiyah ke Perlis tahun lalu, Mufti Perlis Dr. Dato’ MAZA juga menyampaikan keinginan supaya Muhammadiyah mendirikan pesantren di Perlis, Malaysia.
“Mereka mengharapkan kiranya Muhammadiyah juga dapat membuka pesantren di Perlis itu. Jadi antara lain harapan-harapan ini mudah-mudahan nanti bisa di carikan jalan keluarnya.” Tandas Syamsul Anwar saat diwawancara reporter website muhammadiyah.or.id.
Sementara itu, Dato’ Arif Perkasa Dr. Mohd Asri Zainul Abidin (Dato’ MAZA) menuturkan bahwa, tujuan kedatangannya bersama rombongan salah satunya untuk untuk belajar dari Muhammadiyah. Sekaligus menghubungkan Muhammadiyah dengan Perlis, yang bukan hanya dilatarbelakangi negeri dan ormas serumpun. Tetapi juga karena umat Islam yang serumpun.
“Persamaan kita untuk bekerja sama dengan melihat di sini kita akan tau apalagi yang boleh kita ikatkan hubungkan sebagai menjadi jembatan hubungan antara Perlis dan juga Indonesia melalui Muhammadiyah.” Katanya.
Secara spesifik, Dr. Dato’ MAZA menyebut Muhammadiyah sebagai organisasi yang mampu mengembangkan tajdid sebagai landasan berpikir dan bergerak. Semangat tajdid yang dimiliki oleh Muhammadiyah, imbuhnya, menjadikan Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang memiliki amalan terbesar di seluruh dunia dan menjadi organisasi yang mampu bersaing.
Hits: 3668