MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Selasa (27/4) Masjid Al Amanah Bekasi viral lantaran ulah takmir masjid yang mengusir jamaah dan melarangnya memakai masker.
Meski telah diselesaikan secara kekeluargaan, Ketua PP Muhammadiyah menyayangkan sikap kasar dan tak sesuai akhlak Islam oleh takmir dan dua orang pemuda di sampingnya.
“Jadi kalau orang pakai masker masuk masjid justru bagus yang dianjurkan, di Mekah juga pakai masker, di Madinah juga pakai masker di pusat Islam. Kenapa ini kok diusir? Jadi aneh juga ya,” kata Dadang heran, Senin (3/5).
Dadang juga merasa prihatin karena takmir yang mengaku ustaz itu tak memahami kaidah dasar agama (ushulud-din) di dalam Maqashid Syariah terkait masa darurat pandemi, yakni Hifzu Nafs (menjaga jiwa).
“Jadi terbalik, seharusnya orang yang tidak pakai masker yang dilarang. Saya kira jangan mengusir orang yang masuk ke masjid kecuali orang itu membahayakan keselamatan jiwa, keselamatan barang-barang masjid, orang gila,” imbuh Dadang.
“Saya kira semua setuju sekarang para ulama itu baik MUI maupun semua, termasuk di Arab Saudi, di Turki di seluruh dunia sama bahwa kita perlu mempraktekkan protokol kesehatan dalam beribadah, pakai masker, jaga jarak, itu dalam keadaan darurat. Dalam keadaan darurat pun apapun bisa dilaksanakan, salat sambil berdiri, sambil berbaring itu bisa kalau darurat. Atau di rumah saja bisa, atau di masjid dengan protokol kesehatan,” tambahnya.
Karena itu, Dadang pun berpesan agar semangat dalam beragama juga diikuti dengan pengetahuan (ilmu).
“Jangan sampai melarang orang (pakai masker), jadi terbalik. Protokol kesehatan itu ikhtiar,” pungkasnya.
Hits: 0