MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Kehadiran Muhammadiyah dalam penanagan bencana di Indonesia sudah tak terelakkan lagi. Hal ini ditegaskan lagi oleh Arif Nur Kholis, Sekretaris Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah.
Penanganan yang dilakukan MDMC pun sudah sangat teruji bahkan sesuai standar yang berlaku di PBB. MCMC selalu sigap, cepat, dan terencana dalam melakukan penanganan.
“Tim kesehatan Muhammadiyah siap turun. Delapan puluh rumah sakit Muhammadiyah selalu siap jika diminta turun untuk penanganan medis di lokasi bencana,” ujar Arif dalam Pengajian bersama Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah New South Wales, Ahad (24/1).
Dalam kondisi pandemi seperti ini Muhammadiyah memang sedang fokus kesana, tetapi menurutnya hal itu tak menghalangi langkah Muhammadiyah memberi bantuan melalui tim medis lapis kedua.
“Muhammadiyah masih bisa mengerahkan staf pengajar fakultas kedokteran di berbagai perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA), baik S1 maupun S2 untuk turun ke lokasi bencana,” terangnya.
Sehingga tim lapis kedua yang melibatkan tenaga kesehatan yang mengajar di fakultas kedokteran PTMA ini bisa membuat layanan kesehatan di lokasi bencana menjadi optimal . “Bahkan tenaga kesehatan yang baru selesai mengambil spesialis kandungan (SPOG) berhasil membantu persalinan sampai dua belas bayi dan sebagian diantaranya melalui operasi cesar,” ungkapnya.
Dengan memberlakukan sistem sesuai standar PBB, Muhammadiyah telah berhasil membuat Rumah Sakit di lapangan yang sesuai dengan standar PBB dan standar baku dalam penanggulangan bencana. “Kami juga sudah memberlakukan sertifikasi relawan, khususnya yang membutuhkan keahlian khusus,” jelasnya.
Dalam penanggulangan bencana, Muhammadiyah juga berkoordinasi dengan berbagai pihak yang terkait.
Hits: 413