MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Menatap tantangan dan perubahan di masa depan, jangan sampai masyarakat kehilangan harapan terhadap Persyarikatan Muhammadiyah. Demikian disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Siti Noordjanah Djohantini pada Sabtu (17/4) dalam Pengajian Ramadan 1442 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Noordjannah menjelaskan, konsep perubahan merupakan penyesuaian aktivitas dan kecenderungan suasana peradaban beriringan dengan kemajuan teknologi baru, sistem baru, dan lain sebagainya. Berangkat dari itu kemudian muncul pertanyaan, apakah Muhammadiyah sudah melakukan transformasi secara perencanaan ?
Terkait hal itu, Noordjanah menyebut bahwa yang perlu dilakukan perubahan bukan hanya sumber daya insaninya semata, namun juga sistem, mekanisme dan seterusnya. Dalam konteks manajemen perubahan, menurutnya adalah pendekatan yang dihubungkan untuk membantu tim, indvidu, termasuk organisasi.
“Intinya adalah pendekatan yang bisa untuk menjalankan dan mengelola seluruh sumber daya yang ada kearah yang lebih baik,” tuturnya.
Merujuk pada putusan muktamar ke 47 Muhammadiyah di Makassar menyebutkan bahwa, terciptanya transformasi atau perubahan cepat kearah kemajuan, yakni kepada sistem organisasi, jaringan yang maju, professional, dan modern. Sementara dalam sistem gerakannya, mengarahkan supaya Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) semakin berkualitas dan mandiri.
Dokumen putusan ini adalah rujukan resmi yang digunakan oleh Muhammadiyah dalam mengahdapai perubahan. Noordjanaha menegaskan, jangan sampai karena dorongan keinginan kuat untuk melakukan perubahan akan tetapi tidak punya dasar dan dasar tersebut harus telah melewati keputusan organisasi.
Selanjutnya, pada level cabang dan ranting, Muhammadiyah bisa berpartisipasi ke dalam komunitas-komunitas dan mengakar di sana. Kemudian dari keikutsertaan cabang dan ranting dalam mewarnai komunitas di masyarakat secara luas tersebut bisa digunakan sebagai tolok ukur untuk mengetahui kedalaman intervensi dan besar-kecilnya peran Muhammadiyah.
Rencana lain yang sudah diagendakan adalah implementasi Islam Berkemajuan bagi anggota persyarikatan Muhammadiyah. Islam Berkamajuan yang berisi benih-benih kebaikan, kebenaran, keadilan, dan kemaslahatan merupakan nilai utama yang mendorong pranata kehidupan masyarakat lebih maju.
Menurutnya, terkait dengan kedamaian sebagai harapan dan tujuan hidup manusia kedepan, Muhammadiyah sudah menyiapkan konsepnya, tingal memaksimalkan implementasinya. Karena itu, saat ini penting untuk mensosialisasikan secara terus menerus terkait dengan konsep Islam Berkemajuan ke masyarakat luas.