MUHAMMADIYAH.OR.ID, MAGELANG – Persyarikatan Muhammadiyah kini sudah memiliki 200 rumah sakit dan ratusan klinik maupun pelayanan kesehatan yang lain. Pelayanan kesehatan memang dipilih Muhammadiyah sebagai jalur dakwah sejak era KH. Ahmad Dahlan.
Terkait pemilihan pelayanan kesehatan sebagai jalur dakwah, Ketua PP Muhammadiyah, dr. Agus Taufiqurrahman mengemukakan alasan KH. Ahmad Dahlan memilih pelayanan kesehatan sebagai jalur dakwah Muhammadiyah yang awet sampai sekarang.
Hal itu disampaikan Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi Pembinaan Kesehatan Umum, Kesejahteraan Sosial, dan Resiliensi Bencana ini pada (29/1) di acara Peresmian Gedung Utama Klinik PKU Muhammadiyah Grabag, Magelang.
Alasan mendasar yang dipilih oleh Kiai Dahlan didasari atas pemahaman terhadap Al Qur’an Surat Al Ma’un. Di mana dalam surat tersebut menekankan tentang seorang yang mendustakan agama disebabkan beberapa hal, salah satunya berpaling dari orang miskin atau kelompok dhuafa’-mustadh’afin.
Al Qur’an yang diajarkan oleh Kiai Dahlan tidak cukup hanya dibaca, dihafal dan dipahami saja, tetapi harus diaktualisasikan sesuai dengan konteks zamannya. “Kalau membaca Al Qur’an tapi tidak paham isinya, itu bisa jadi jangan-jangan kita ini bukan membaca dalam makna yang sesungguhnya,” ungkapnya.
Melainkan pemahaman yang didapatkan, katanya, harus dipraktikkan ke dalam aksi atau amal nyata. Ini yang menjadikan meskipun pengajian Muhammadiyah hanya diikuti oleh sedikit orang, tetapi bisa melahirkan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
“Karena spiritnya sejak dahulu Al Qur’an itu diamalkan. Habis mengaji Al Ma’un itu spiritnya mengamalkan,” imbuhnya.
Semangat amal nyata ini yang menjadi alasan Muhammadiyah bergerak di dakwah bil hal, salah satunya pelayanan kesehatan. Meski di masa awal, rencana pendirian rumah sakit oleh Bahagian Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO) ditertawakan, akan tetapi dapat dilihat sekarang Muhammadiyah menjadi organisasi Islam terdepan dalam pelayanan kesehatan.
“Oleh Kiai Dahlan yang visioner tetap diberi kesempatan dari ide yang rapat itu, berhasil baru pada 2,5 tahun pertama. Kliniknya terwujud pada 15 Februari 1923, klinik melayani pertama hari itu.” Ungkapnya.
Terkait dengan alasan penamaan klinik sebagai PKO, karena merujuk pada Pidato Kiai Dahlan, bahwa dengan asas Islam, klinik ini akan melayani kepada siapapun tanpa ada batas sekat agama, suku, ras dan golongan. Karena prinsipnya Islam rahmatan lil alamin.
Hits: 420