MUHAMMADIYAH.OR.ID, MALUKU – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah menyampaikan cabang dan ranting memiliki peran penting dalam menggerakkan Persyarikatan Muhammadiyah di akar rumput.
Hal itu disampaikan Salmah alam Pelatihan Kepemimpinan Perempuan Berbasis Nilai Damai (26-27/7) di Gedung Ashari Al-Fatah, Ambon. Cabang dan ranting di Muhammadiyah memiliki lembaga tersendiri yaitu Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCR), berbeda dengan ‘Aisyiyah yang tidak ada.
“Muhammadiyah ada Lembaga Cabang dan Ranting (LPCR) sementara di ‘Aisyiyah tidak. Untuk itulah Ketua Wilayah ‘Aisyiyah harus bekerjasama, sebab cabang dan ranting adalah ujung tombak perkembangan ‘Aisyiyah,” ucapnya.
Salmah berpesan bahwa di usia ‘Aisyiyah yang lebih dari 100 tahun, ‘Aisyiyah perlu terus melakukan dakwah termasuk dakwah sosial kemanusiaan. Dalam berdakwah, lanjut Salmah, ‘Aisyiyah dan Muhammadiyah perlu berkolaborasi dan bekerjasama dengan pihak lain.
“Aisyiyah harus dapat menjalin kerjasama dengan berbagai macam pihak menjadi organisasi yang inklusif dan ikut berkontribusi membangun Indonesia yang lebih berkemajuan dan berkeadaban,” tegas Salmah.
Selain pelatihan kepemimpinan, dalam rangkaian acara ini juga diselenggarakan launching Rumah Literasi ‘Aisyiyah. Salmah berharap bahwa Rumah Literasi ‘Aisyiyah dapat menjadi rumah yang menyenangkan, rumah diskusi ideologi Muhammadiyah serta dijadikan tempat kegiatan positif lainnya.
“Penting memiliki kemampuan membaca dan literasi. Jika tingkat literasi meningkat, maka peningkatan kualitas penduduk, jaminan pembangunan berkelanjutan juga akan meningkat. Literasi tentu juga bermanfaat bagi siapapun sepanjang hayat,” tambahnya.
Rangkaian agenda berlanjut dengan meresmikan dan memperkenalkan Pos Bantuan Hukum (POSBAKUM) ‘Aisyiyah yang bertujuan untuk memberikan kesadaran hukum bagi masyarakat.
Harapannya, kasus-kasus yang ada di Maluku bisa terselesaikan dan terbantu dengan kehadiran layanan bantuan hukum dari ‘Aisyiyah.