Wednesday, March 22, 2023
Kantor
Jl. Cik Ditiro No.23 Yogyakarta
Jl. Menteng Raya No. 62 Jakarta Pusat
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Majelis, Lembaga, Biro
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan NF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Profil
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
        • Khittah Palembang 1956-1959
        • Khittah Ponorogo 1969
        • Khittah Ujung Pandang 1971
        • Khittah Surabaya 1978
        • Khittah Denpasar 2002
      • Langkah Muhammadiyah
        • Langkah Muhammadiyah tahun 1938-1940
        • Langkah Muhammadiyah tahun 1947
        • Langkah Muhammadiyah 1950
        • Langkah Muhammadiyah 1959-1962
        • Langkah Muhammadiyah 2000
    • Dokumen
      • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Berita Resmi
      • Tanfidz
      • Laporan
      • Maklumat
      • Surat Edaran
    • Daftar Anggota
  • Cakrawala
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • English Version
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Majelis, Lembaga, Biro
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan NF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Profil
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
        • Khittah Palembang 1956-1959
        • Khittah Ponorogo 1969
        • Khittah Ujung Pandang 1971
        • Khittah Surabaya 1978
        • Khittah Denpasar 2002
      • Langkah Muhammadiyah
        • Langkah Muhammadiyah tahun 1938-1940
        • Langkah Muhammadiyah tahun 1947
        • Langkah Muhammadiyah 1950
        • Langkah Muhammadiyah 1959-1962
        • Langkah Muhammadiyah 2000
    • Dokumen
      • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Berita Resmi
      • Tanfidz
      • Laporan
      • Maklumat
      • Surat Edaran
    • Daftar Anggota
  • Cakrawala
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • English Version
No Result
View All Result
Muhammadiyah
No Result
View All Result
Home Artikel

Sekolah Muhammadiyah, Pusat Pengetahuan dan Kaderisasi

by Redaksi Muhammadiyah
2 years ago
in Artikel, Moderasi Islam

Oleh: Diki Hermawan

Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Rusia & Mahasiswa Kazan Federal University

Eksistensi Muhammadiyah sudah lebih dari satu abad. Selama itu pula, Muhammadiyah telah menjadi gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar, pemurnian akidah dari jurang kejumudan, serta segenap usaha menolong umat dari ketertinggalan. Ketika mula dirintis pada 1912, Muhammadiyah bertujuan membangkitkan kesadaran umat Islam dari ketertinggalan. Pada waktu itu umat muslim sudah jauh tertinggal dalam kemajuan ilmu pengetahuan, ekonomi, kesehatan dan kehidupan sosial.  KH. Ahmad Dahlan telah merumuskan dengan tepat model “perlawanan” Muhammadiyah yakni dengan membuka akses pendidikan, kesehatan dan layanan sosial.

KH. Ahmad Dahlan menawarkan model baru “gerakan Islam” yang kemadjoen. Tentu saja tidak mudah. Sejak awal KH. Ahmad Dahlan sudah menerima tantangan yang besar. Surau miliknya dibakar dan ia terpaksa harus mengungsi. Kendati demikian, KH. Ahmad Dahlan tidak kenal mundur. Ia melanjutkan misi surat al-Ma’un yakni menolong umat dari ketertindasan dan ketertinggalan. Maka sekolah Muhammadiyah harus menjadi pusat pengetahuan dan kaderisasi. Tapi tantangan apa yang tengah kita hadapi?

MateriTerkait

Anjuran untuk Mengajak Sanak Keluarga Salat Tarawih Berjamaah di Masjid

Kapan Pertama Kali Salat Tarawih 23 Rakaat di Masjid Nabawi?

Tujuh Alasan Mengapa Metode Wujudul Hilal Belum Usang

Tantangan AUM Pendidikan

KH. Ahmad Dahlan mengajarkan betapa pentingnya pendidikan dan gerakan sosial bagi umat Islam. Pada hari ini, ribuan sekolah dan ratusan perguruan tinggi milik Muhammadiyah telah berdiri di berbagai tempat. Jumlah yang mencengangkan. Tapi angka-angka besar jumlah lembaga pendidikan Muhammadiyah juga perlu dibarengi dengan peningkatan kualitas.

Saya punya pengalaman menjadi guru salah-satu sekolah Muhammadiyah di Jakarta Pusat. Sayang sekali, pencapaian sekolah kita belum terlalu merata. Tidak semua sekolah Muhammadiyah mampu meraih prestasi membanggakan. Ada beberapa sekolah dengan mutu bagus. Dan ada pula sekolah dengan mutu di bawah rata-rata. Apakah kesalahannya ada pada manajemen? Pada penggerak sekolah? Pada semangat membesarkan sekolah Muhammadiyah? Jawaban bisa beraneka ragam. Tapi satu hal yang jelas adalah perbaikan dan peningkatan daya saing sekolah Muhammadiyah perlu kita perjuangkan. Tidak lain sebagai bentuk komitmen kita warga Muhammadiyah dalam dakwah bidang pendidikan.

Sekolah-sekolah Muhammadiyah punya banyak modal untuk menggerakkan dan meningkatkan mutu layanan pendidikan. tapi itu tidak cukup jika tidak didesain ulang. Supaya bermekaran lagi sekolah-sekolah unggulan dan maju milik Muhammadiyah. Jangan sampai berkat jumlah sekolah yang banyak kita jadi terlena untuk meningkatkan kualitas lembaga pendidikan. Latar sejarah Muhammadiyah dalam bidang pendidikan harus jadi pegangan yang kokoh. Idealnya, sekolah-sekolah Muhammadiyah menjadi alat dakwah, pusat pendidikan dan kaderisasi yang melahirkan kader-kader progresif dalam menganalisis persoalan dan tajam dalam memberikan solusi. Kader-kader dididik untuk menolong umat dari ketidakadilan, ketidaksetaraan, dan kebodohan. Jadi sekolah tidak sekedar terus menerus berurusan dengan urusan teknis pendidikan. Harus ada visi yang lebih tinggi.

Penggerak Sekolah Harus Makin Giat

Muhammadiyah jelas terus berbenah. Upaya penguatan dan perbaikan itu tercermin jelas dalam Pedoman Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 01/PED/I.0/B Tahun 2018 tentang Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah. Pedoman resmi itu mempertegas kembali apa sebenarnya dasar, prinsip, fungsi, dan tujuan pendidikan Muhammadiyah. Bagi warga persyarikatan yang mengelola lembaga pendidikan, bertanggungjawab menjaga supaya kerangka utama visi pendidikan Muhammadiyah tetap berada pada jalur yang semestinya. Tidak mudah memang. Tapi tidak boleh menyerah.

Pemikir dunia pendidikan di nusantara sebetulnya sudah sangat maju pada masanya. Selain ada KH. Ahmad Dahlan, juga kita bisa menengok gagasan Ki Hadjar Dewantara bahwa pendidikan adalah memerdekakan manusia (Dewantara: 1961). Konsep pendidikan nasional pertama yang ditulis oleh Bapak pendidikan Indonesia ini senafas dengan ideologi pendidikan Muhammadiyah. Sebuah konsep ideologi pendidikan yang diselenggarakan dengan penuh keikhlasan sebagai pusat dakwah dan kaderasasi yang mampu mendidik generasi masa depan umat menjadi bertakwa pada Allah, serta menjadi kader berilmu, cakap, mandiri, berkemajuan dan unggul dalam menjalankan kewajibannya sebagai warga negara dengan demokratis dan bertanggungjawab.

Kita mesti kembali berpedoman bahwa dasar pendidikan Muhammadiyah adalah nilai-nilai yang bersumber pada al-Quran, as-Sunnah dan kebijakan Persyarikatan, (Pasal 2: Pedoman Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 01/PED/I.0/B Tahun 2018). Kita sudah memiliki dasar yang kokoh dalam menyelenggarakan pendidikan. Dasar itu sudah kita ramu dalam ideologi al-Islam Kemuhammadiyahan (AIKA) dan dasar itu adalah sebuah modal yang menjadikan Muhammadiyah sudah sangat kaya serta mapan dalam hal studi kultural sebagai pilar penyangga pendidikannya.

Mendayagunakan AIKA

Persoalannya dapatkah kita benar-benar kembali pada dasar tersebut. Dapatkah kita menjadikan sekolah sebagai sebuah laboratorium yang benar-benar menjadi tempat pengkajian dasar studi kultural kita itu sebagai hal pokok yang amal usaha pendidikan Muhammadiyah berikan kepada murid-muridnya. Sedangkan di saat yang sama sekolah-sekolah kita terdistraksi oleh urusan teknis dan instrumentalistik, mengejar pemenuhan standari kualitatif sehingga sulit menempatkan AIKA sebagai dasar studi kultural dalam pendidikan Muhammadiah, ke dalam kurikulum dan program-program yang sekolah laksanakan. AIKA hanya sebatas muatan lokal dalam kurikulum, program-program AIKA sekadar ritual dan penghafalan, dialektika dalam pengkajian AIKA di sekolah-sekolah perlu lebih fresh dan kekinian.

Kita perlu kembali pada alasan mengapa Muhammadiyah mendirikan sekolah. Tiada lain sebagai pusat pendidikan, kaderisasi, dakwah, dan pelayanan dalam rangka mencerdaskan kehidupan umat manusia. (Pasal 4: Pedoman Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 01/PED/I.0/B Tahun 2018). Sekolah-sekolah Muhammadiyah tidak dimaksudkan berfungsi sebagai sebuah wahana persaingan yang mencetak robot sempurna yang dapat tepat guna digunakan dalam pasar globalisasi. Sekolah-sekolah Muhammadiyah tidak dimaksudkan untuk bersaing sebagai sekolah unggulan yang hanya menerima murid unggulan dan menghasilkan lulusan unggulan yang mampu menjadi manusia cerdas namun belum tentu mampu berpikir benar dan menjadi pribadi berakhlak.

Sekolah Muhammadiyah dimaksudkan untuk berfungsi sebagai sarana pendidikan sekaligus sebagai pusat kaderasasi. Sebagai pusat kaderisasi, sekolah Muhammadiyah haruslah menghasilkan kader yang dapat mendukung, dan bergerak untuk mewujudkan cita-cita persyarikatan dalam masyarakat. Yakni menghasilkan lulusan yang dapat berusaha mewujudkan terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Untuk itu, sekolah-sekolah Muhammadiyah seharusnya mengutamakan dirinya untuk berfungsi menghasilkan lulusan yang mampu hidup sebagai pribadi muslim yang sebenar-benarnya, dengan ideologi AIKA yang persyarikatan miliki.

Di tengah era globalisasi, sekolah Muhammadiyah harus jadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan juga menghasilkan kader-kader unggulan. Sehingga mampu mendidik kader-kader terbaik untuk mengagas solusi atas persoalan-persoalan umat manusia kontemporer. Idealnya kader Muhammadiyah yang dilahirkan dari sekolah-sekolah ini, kemudian dapat menjadi agen bagi pemberantasan ketimpangan dan ketidakadilan sosial. Di sinilah peran kolaboratif antara mata pelajaran sains, humaniora dan AIKA di sekolah Muhammadiyah. Sehingga bukan tidak mungkin sekolah-sekolah Muhammadiyah akan berhasil mendidik siswa-siswa yang punya kecakapan intelektual sekaligus kemanusiaan.

Editor: Fauzan AS

Hits: 972

Tags: headline
ShareTweetShare

Baca Juga

Tiga Ciri Sifat Ini Menjadi Tanda Apakah Puasa Kita Sukses atau Gagal

Haedar Sebut Empat Nilai Spiritualitas dalam Ibadah Puasa

March 22, 2023
Metode Hisab Penentuan Ramadan Muhammadiyah Lebih Akurat dan Memberi Kepastian

Metode Hisab Penentuan Ramadan Muhammadiyah Lebih Akurat dan Memberi Kepastian

March 22, 2023
Sunnah Nabi yang Diamalkan Muhammadiyah Bukan Jubah dan Cara Makannya

Sunnah Nabi yang Diamalkan Muhammadiyah Bukan Jubah dan Cara Makannya

March 22, 2023
Seseorang yang Imannya Tinggi Akan Menyambut Ramadan dengan Gembira

Puasa Ramadan Adalah Undangan Ekslusif Allah Swt, Kaum Muslimin Wajib Bergembira

March 22, 2023
Leave Comment

Rekomendasi

Anjuran untuk Mengajak Sanak Keluarga Salat Tarawih Berjamaah di Masjid

March 21, 2023
Kapan Pertama Kali Salat Tarawih 23 Rakaat di Masjid Nabawi?

Kapan Pertama Kali Salat Tarawih 23 Rakaat di Masjid Nabawi?

March 21, 2023
Tujuh Alasan Mengapa Metode Wujudul Hilal Belum Usang

Tujuh Alasan Mengapa Metode Wujudul Hilal Belum Usang

March 19, 2023
Khutbah Jumat : Prinsip Islami Menuju Energi Berkeadilan

Khutbah Jumat : Prinsip Islami Menuju Energi Berkeadilan

March 10, 2023

Berita Terpopuler

Sunnah Nabi yang Diamalkan Muhammadiyah Bukan Jubah dan Cara Makannya

March 22, 2023

Bolehkah Menerima Takjil dari Non Muslim?

March 14, 2023

Metode Hisab Penentuan Ramadan Muhammadiyah Lebih Akurat dan Memberi Kepastian

March 22, 2023

Download Jadwal Imsakiyah Ramadan 1444 H

March 21, 2023

Kapan Pertama Kali Salat Tarawih 23 Rakaat di Masjid Nabawi?

March 21, 2023

Besok Muhammadiyah Mulai Puasa, Ber-Idulfitri pada 21 April 2023

March 22, 2023
Muhammadiyah

Follow Us

  • Redaksi
  • Tautan
  • Kontak Kami

© 2022 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.

No Result
View All Result
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Majelis, Lembaga, Biro
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan NF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Profil
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Dokumen
      • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Berita Resmi
      • Tanfidz
      • Laporan
      • Maklumat
      • Surat Edaran
    • Daftar Anggota
  • Cakrawala
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • English Version

© 2022 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.