MUHAMMADIYAH.OR.ID, SEDAYU — Presiden RI Joko Widodo tinjau Kampus Terpadu Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah di Sedayu, Bantul, Jum’at (10/9). Kehadiran Presiden ini dalam rangka meresmikan Kampus Terpadu Mu’allimin Muhammadiyah.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan bangunan yang sudah jadi di Kompleks kampus terpadu Mu’allimin di antaranya Gedung Sekolah serta Asrama Santri. Kedua bangunan itu, kata Haedar merupakan hasil sumbangan dari Presiden RI sebagai wujud dari penghargaan terhadap Muhammadiyah. Karena madrasah Muallimin merupakan madrasah yang punya sejarah bagi Muhammadiyah sejak tahun 1918.
“Awalnya madrasah ini dinamai dengan nama Kweek School, karena 10 tahun menggunakan istilah Kweek School, oleh regulasi Pemerintah Kolonial harus menyesuaikan dengan aturan, maka diubahlah menjadi Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah. Tetapi intinya sama dengan tujuan awalnya yakni sekolah untuk menghasilkan pemimpin, dan sekolah untuk menghasilkan pendidik, salah satunya Buya Syafi’i Ma’arif”, jelas Haedar.
Selain asrama dan gedung sekolah, lanjut Haedar, pembangunan masjid dibantu oleh Fahmi Yendra, seorang Pengusaha Muda Muhammadiyah Masjid yang diberi nama Masjid Hajah Yuliana Muallimin ini merupakan nama dari ibu kandung Fahmi, sebagai bentuk berbakti kepada orang tua.
“Fahmi yaitu pengusaha Muhammadiyah, anak muda yang membantu membangun dan atas nama ibundanya sebagai bentuk dari birrul walidain (berbakti kepada orang tua). Ini hal yang langka ya di zaman modern di mana anak begitu rupa ingin berbuat baik pada orang tua. Nah ini masjid perpaduan antara modern dan klasik,” tutup Haedar.
Hits: 24