MUHAMMADIYAH.OR.ID, INGGRIS– Berbicara tentang Ekonomi Syariah tidak hanya berbicara soal Perbankan Syariah saja, melainkan juga terpaut erat dengan Micro, Small Medium Enterprise (MSMEs) atau UMKM.
Demikian disampaikan Wahyu Jatmiko, Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Unite Kongdom (UK) dan Peneliti PEBS FEB UI dalam diskusi yang diselenggarakan oleh PCIM UK pada Sabtu (9/1).
Menurutnya, peran UMKM bagi perekonomian Indonesia begitu besar. Di mana kurang lebih 99 persen perusahaan di Indonesia bentuknya adalah UMKM. Melihat komposisi umat Islam Indonesia yang berkisar 80 persen, maka hampir bisa dipastikan pelaku UMKM adalah umat muslim.
“UMKM ini menjadi institusi, di mana umat Islam mengantungkan cara untuk mendapatkan rizki mereka,” katanya.
UMKM juga memiliki daya serap yang tinggi terhadap tenaga kerja di Indonesia. Namun dalam konteks ekspor, UMKM di Indonesia masih kalah dibandingkan dengan negara seperti China, Thailand, Vietnam, dan Malaysia.
Terkait relasi dengan perbankan syariah, persoalan utama yang selalu hinggap di UMKM adalah masalah financing. Menurut Wahyu, lebih dari 50 persen UMKM di Indonesia tidak bisa mengakses financing (pembiayaan).
“Proporsi mikro yang dia tidak bisa mengakses itu juga lebih besar, diatas 48,29 persen. Artinya 30-an juta UMKM yang tidak bisa mengakses financing,” tuturnya.
Data dari World Bank terlihat semakin kecil perusahan, berbanding lurus dengan kecilnya akses terhadap pembiayaan. Berkebalikan dengan perusahaan besar yang jumlahnya hanya sekitar 0,01%, yang memiliki akses begitu besar terhadap pembiayaan.
“Dalam konteks syariah agak lebih bagus sedikit proporsi ke UMKM nya, yakni 22,26 persen,” ungkapnya.
Proporsi pemberian kredit kepada UMKM dari perbankan syariah tidak terlampau baik dibandingkan dengan bank konvensional. Di mana perbankan syariah memberikan proporsi kredit kepada UMKM sebesar 22,26 persen dan proporsi kepada perusahaan besar sebesar 77,74 persen.
Sementara, bank konvensional memberikan proporsi kredit kepada UMKM sebesar 12,26 persen, dan proporsi kredit ke perusahaan besar sebesar 87,72 persen. Besaran proporsi tersebut diambil dari rata-rata bank memberikan financing.
Hits: 0