MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA— Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) didirikan pada 12 Muharram 1388 H bertepatan 10 April 1968 M. Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Syamsul Anwar mengapresiasi para pengurus PUTM lantaran telah menyusun buku sejarah berdirinya institusi pendidikan ulama di lingkungan Muhammadiyah. Hal tersebut menggambarkan adanya kesadaran sejarah dari para pengelolanya.
Menurut Syamsul, sejarah itu penting karena dapat menunjukkan eksistensi kita di masa lalu, menjadi batu pijakan untuk melihat masa depan. Singkatnya, sejarah dapat menjadi pelajaran yang berharga untuk menata upaya ke masa depan dan memperbaiki apa yang menjadi kekuarangan di masa lalu.
Baginya, penulisan sejarah merupakan bagian dari tradisi Islam yang tidak boleh punah. Salah satu bukti bahwa penulisan sejarah dan biografi bagian dari tradisi Islam, kata Syamsul, dapat dilihat dari ilmu periwayatan dalam diskursus hadis. Sebagai salah satu cabang historiografi Islam, ilmu hadis terutama dalam bahasan jarh wa ta’dil biasanya memuat tentang karisma, karakter, kepribadian, dan otoritas religius.
Tema lainnya dalam hadis yang berkembang menjadi sebuah genre literatur biografis. Syamsul mencontohkan kitab Tarikh Madinah Dimashq karya Ibn Asakir yang tebalnya hingga 80 jilid. Di dalamnya memuat biografi Nabi Muhammad, para Khulafaur Rasyidin, dan dilanjutkan dengan biografi para periwayat hadis lainnya.
Selain itu ada pula kitab Al-Ishabah fi Tamyiz ash-Shahabah karya Ibnu Hajar yang sangat tebal. Isinya memuat nama-nama sahabat yang meriwayatkan hadis dari Rasulullah. Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa jumlah biografi yang tercantum dalam kitab hadis ini adalah 12.267 biografi.
“Para ulama dulu sangat perhatian dengan sejarah dan biografi. Mereka bahkan dapat menulis hingga berjilid-jilid tebal. Ini harus menjadi bagian dari tradisi kita, sebab sejarah dan biografi adalah tradisi orisinil umat Islam,” tutur Syamsul.
Penulisan sejarah dan biografi menjadi salah satu bentuk dari timbunan produk yang dihasilkan para ulama di masa lampau. Hal ini tentu saja menyumbang perbendaharaan ilmu yang tak terbilang banyaknya. Syamsul berharap capaian para ulama tersebut dapat diikuti oleh para punggawan PUTM.
Hits: 18