MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Menanggapi keputusan Pemerintah terkait larangan mudik tahun ini, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad mengajak warga Persyarikatan untuk mendukung keputusan tersebut.
“Diimbau kepada warga Muhammadiyah untuk mengikuti saran pemerintah dan persyarikatan untuk tidak mudik dulu. Silahkan silaturahmi bisa dengan cara online. Insya Allah walaupun dengan online tetap akan mendapat kebaikan,” kata Dadang lewat keterangan tertulis, Jumat (9/4).
Menurut Dadang, keputusan Pemerintah perlu disambut agar masyarakat segera keluar dari pandemi. Sebab, tren positif kasus penularan Covid yang mulai menurun bisa saja kembali naik tajam melalui mudik lebaran.
“Sebagaimana yang lalu-lalu. Dan setiap libur panjang selalu menjadi kluster baru,” jelas Dadang.
Senada dengan Dadang, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu’ti menyatakan keputusan Pemerintah untuk melarang mudik sudah tepat.
Alih-alih mengutamakan ancaman sanksi dan aparatur keamanan, Abdul Mu’ti mendorong Pemerintah memaksimalkan sosialisasi dan edukasi sebab mudik adalah persoalan kultural dan bukan persoalan kriminalitas.
“Pemerintah harus terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai media, ormas, lembaga keagamaan, dan lainnya,” katanya.
“Jadi yang lebih dikedepankan adalah edukasi, bukan ancaman sanksi,” tambahnya.
Sebelumnya, Menko PMK RI Muhadjir Effendy dalam penutupan Tanwir 1 Pemuda Muhammadiyah di Manado, Ahad (4/4) juga menyampaikan bahwa mau tak mau pemerintah harus melarang mudik 2021.
Alasannya adalah setahun melawan pandemi, pemerintah merasakan dampak yang dirasakan menghantam telak berbagai sektor, terutama perekonomian.
Pertimbangan bahwa mudik mampu memutar roda ekonomi tidak sebanding dengan biaya (cost) yang harus dikeluarkan ketika kasus yang telah menurun kembali naik akibat adanya mudik.
Sesuai data BNPB, Indonesia sendiri sampai hari ini, Jumat (9/4) mengalami pertambahan kasus baru sebanyak 5265 sehingga menjadikan total keseluruhan kasus sebanyak 1.558.145 dengan jumlah kematian sebanyak 42.348 jiwa.
Hits: 0