MUHAMMADIYAH.OR.ID, MAGELANG—Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah dorong petani Indonesia supaya menjadi tuan rumah di negeri sendiri, dorongan tersebut diharapkan sekaligus mampu meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia.
Meniti langkah ke arah sana, Ketua MPM PP Muhammadiyah, M Nurul Yamien mengajak petani untuk ‘sekolah’. Sekolah yang di maksud di sini berbeda dengan sekolah formal, tetapi memiliki tujuan sama yaitu mengangkat kehidupan petani.
Menurutnya sekolah tani selaras dengan perintah menuntut ilmu bagi seorang muslim, maka keikutsertaan petani di sekolah tani ini mendapatkan dua aspek sekaligus, yaitu ilmu tentang dunia pertanian dan mendapat keberkahan karena melakukan perintah Allah SWT.
“Sekolah tani merupakan bagian dari ekosistem pemberdayaan masyarakat, khususnya masyarakat petani”. Tutur Yamien pada (14/1) di acara pembukaan Sekolah Tani Mandiri Muhammadiyah di Magelang.
Acara yang diselenggarakan berkat kerjasama antara MPM PP Muhammadiyah, Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma), dan MTCCC Unimma ini menjelaskan, ekosistem pemberdayaan masyarakat petani meliputi tiga aspek.
Pertama, aspek on farm, atau pada aspek budidaya produk pertanian. Maka sekolah tani ini bukan hanya dalam rangka meningkatkan pengetahuan, tetapi sekaligus meningkatkan keterampilan dalam bertani.
“Bukan hanya pada persoalan bagaimana menanam – memelihara kalau itu di perikanan dan peternakan. Tetapi memahami secara keseluruhan bahwa yang dilakukannya, termasuk yang kita lakukan hari ini adalah bagian dari satu langkah besar untuk bersama meningkatkan petani dan pertanian Indonesia,” ucapnya.
Aspek pertama ini, Yamien mengajak petani Indonesia khususnya petani Muhammadiyah untuk senantiasa memiliki semangat belajar. Ia menegaskan bahwa, belajar tidak terbatas usia. Maka, dengan demikian diharapkan petani terbuka terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kedua, aspek kelembagaan. Penguatan kelembagaan petani bisa dilakukan secara sinergi dengan berbagai pihak. Bagi Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) bisa memanfaatkan jaringan Muhammadiyah, termasuk jaringan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) untuk menguatkan kelembagaan petani.
“Dalam kelembagaan petani ini mari kita juga untuk memikirkan lembaga ekonominya,” tuturnya.
Aspek ekosistem ketiga adalah pasar atau out farm, mulai saat ini petani harus memikirkan aspek ini. Petani tidak boleh asal tanam jenis tanaman budidaya. Melainkan harus memikirkan aspek out farm. Ketiga ekosistem tersebut menjadi kesatuan dalam ikhtiar Jihad Kedaulatan Pangan yang dilakukan oleh MPM Muhammadiyah.
Hits: 21