MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – “Saya secara pribadi merasa sangat kehilangan dan sangat bersedih dengan wafatnya bang Ali Taher Parasong. Dan kira-kira jam 14.30 (kemarin) saya mendapatkan WA dari seorang sahabat bahwa jam 14.00 bang Ali dinyatakan telah meninggal dunia,” kata Abdul Mu’ti Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, dalam Takziah Virtual Ali Taher Parasong, Ahad (3/12).
Mu’ti berterus terang bahwa dirinya tidak siap kehilangan sosok Ali. Bagaimana tidak? Keduanya sempat berkomunikasi pada 29 Desember 2020 untuk saling menguatkan.
“Kami saling mendoakan dan Allah berkehendak lain terhadap bang Ali. Tapi memang terus terang saya membaca WA berulang-ulang seperti tidak percaya,” ujar Mu’ti lirih.
Dalam pertemuan terakhir di PP Muhammadiyah Menteng, lanjut Mu’ti, Bang Ali menceritakan tentang keinginan mengembangkan Universitas Muhammadiyah AR Fachruddin.
Bang Ali ini memang orang yang besar dan seorang yang punya posisi-posisi penting juga di Persyarikatan Muhammadiyah.Kekhasan dari bang Ali itu adalah Ketika ketemu dengan banyak orang selalu mencatat apa yang dibicarakan oleh Pembicara.
Mu’ti ingat betul dalam pertemuan terakhir itu, ada sesuatu yang tidak biasa. Bang Ali mengajak foto dirinya namun Mu’ti tak paham bahwa mungkin itu tanda-tanda. Dan benar itu menjadi foto terakhir kalinya bersama Bang Ali.
“Siapapun kita tentu harus mengikhlaskan dan keikhlasan kita itu mejadi jalan yang memudahkan bagaimana bang Ali bisa beristirahat dengan tenang dan mendapatkan tempat terbaik disisi Allah,” sambungnya.
Ali Taher Parasong adalah salah satu Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Banten yang aktif dalam banyak kegiatan di Muhammadiyah. Pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal di Pimpianna Pusat Pemuda Muhammadiyah. Selain itu, Ia juga aktif di DPR Fraksi PAN.