MUHAMMADIYAH.OR.ID, SOLO – Untuk mampu membantu mencerdaskan bangsa, Persyarikatan selalu berupaya menyediakan dan mendukung pendidik-pendidik yang mumpuni di Sekolah Muhammadiyah. Para guru pendidik tersebut selalu di dukung untuk berprestasi sesuai dengan minat dan bakatnya.
Prestasi tersebut salah satunya juga tercermin dari Guru SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Novi Saptina. Pasalnya dalam bulan Februari ini dirinya berhasil meraih penghargaan dan menerbitkan dua buku, Rabu (24/2).
Ketiga penghargaan tersebut diantaranya, pertama terpelih sebagai tiga pengajar terbaik di Kompasiana. “Yang pertama adalah terpilih 30 terbaik kompasianer “Mengajar di Kompasiana”,” ujarnya sambil tersenyum.
Penghargaan itu merupakan akumulasi dari artikel Novi tentang sumbangsih guru selama masa dalam mengajar selama masa pandemi ini.
Penghargaan ini boleh dibilang unik karena, diberikan dari kumpulan rating pembaca di kompasiana yang memilih artikel mengajar. Bagaimana sebetulnya mengajar yang banyak dipilih oleh nitizen?
Menurut Novi yang terpilih itu mengatakan bahwa pembelajaran yang disumbangkan ditawarkan adalah memindahkan kelas di rumah dengan media zoom. Sehingga siswa seperti sejenak melupakan pandemi yang melanda, serta giat belajar saling sapa dan bertemu bersama teman dan gurunya.
“Semua harus dilakukan oleh guru dengan penuh semangat,” kata Novi.
Belum selesai kaget mendapatkan penghargaan itu, disusul dengan pembukuan artikelnya yang berjudul Merekam jejak kemajuan dan kecerdasan masyarakat Jawa Tengah. Artikel tersebut berisi tentang bagaimana caranya agar masyarakat bisa pintar dan cerdas dengan cara yang murah dan mudah dibawah bimbingan lembaga berkwalitas seperti Blai Bahasa Jawa Tengah.
Sedangkan, prestasi ketiga, cerpen “Solo Kota Nostalgia” berisi sumbangan pemikiran dalam dunia pariwisata bahwa pariwisata juga bisa mengetengahkan cara menggaet pariwisata dengan membuat rindu pada kewibawaan kota Solo juga di bukukan oleh platform nulisbaik.com
Kepada Kepala Sekolah Hj Sri Sayekti dia mengucapkan terima kasih atas kerja keras, bimbingan, dan inovasi selama ia menjadi guru di SD penuh keperkasaan ini.
“Syukur tak terhingga dimasa pandemi seperti ini tetap bisa memberikan kontribusinya memperkenalkan nama sekolahnya lewat penghargaan yang diterimanya. Karena Novi selalu menyertakan identitasnya sebagai guru SD Muhammadiyah 1 Surakarta,” terang Sri Sayekti.