MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Ketua Umum Kwartir Pusat Hizbul Wathan, Endra Widyarsana menyebut ikut terlibat dalam perkembangan fenomena di era disrupsi 4.0 adalah keharusan. Keharusan itu menurutnya juga sejalan dengan apa yang digagas dalam pengajian Ramadan 1442 H oleh PP Muhammadiyah.
Seperti Disampaikan Prof. Dr. Amin Abdullah mengenai 10 skill yang harus dimiliki generasi muda di era 4.0, meliputi (1) fleksibel kognitif, (2) negosiasi keahlian, (3) orientasi pelayanan aktif membantu orang lain, (4) penilaian dan pembuatan keputusan, (5) kecerdasan emosional (6) koordinasi, komunikasi dan kerjasama dengan orang lain, (7) manajemen personal, (8)kreatifitas, (9) berfikir kritis, (10) mempu memecahkan masalah yang kompleks.
Menurut Endra, kesepuluh skill itu harus dimiliki kader-kader muda Hizbul Wathan. Endra pun mengatakan bahwa harus ada formula khusus memang menyikapi perkembangan era disrupsi 4.0.
Pertama, Hizbul Wathan aktif melibatkan generasi muda baik dalam kepengurusan dan aktifitas kegiatan namun tidak melupakan kepengurusan yang senior.
“Seperti misalnya di Kwartir Pusat tetap memposisikan Pandu Senior agar tetap bisa transfer nilai dan ilmu dengan generasi muda. Maka, di tambah bidang pimpinan yang membidangi pandu senior,” kata Ramada Endra dalam Virtual Safari Ramadan Hizbul Wathan, pada Sabtu (17/4).
Kedua, Kwartir Pusat Hizbul Wathan menyiapkan bidang Pandu Putra dan Putri dalam memaksimalkan pendidikan kepanduan dimasing-masing jenjang. Ketiga, membangun IT (teknologi informasi) dalam rangka meneruskan pembelajaran kepanduan.
“Walaupun ada kendala kekuatan IT harus tetap berjalan supaya ada komunikasi yang lancar ke Kwartir Wilayah dan seterusnya sebagai angkah menyukseskan pendidikan kepanduan Hizbul Wathan yang terus dituntut melakukan kreatifitas,” terangnya.
Selain kreatifitas didukung kekuatan IT, Kwartir Pusat juga akan membangun kemandirian ekonomi yang melibatkan seluruh elemen di Hizbul Wathan secara nasional.
Dalam Virtual Safari Ramadan 1442 H Kwartir Hizbul Wathan melibatkan Kwartir Wilayah di 43 Provinsi di Seluruh Indonesia yang bertujuan menjalin komunikasi serta menguatkan kepanduan dalam dalam rangka menghadapi tantangan era disrupsi 4.0.