MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) menyelenggarakan dialog kebangsaan dengan tema, “Penguatan Nilai-Nilai Pancasila untuk Generasi Penerus Bangsa”, Ahad (21/2).
Endra Widyarsono, Ketua Umum Kwartir Pusat HW mengatakan permasalahan pendidikan untuk generasi muda tidak hanya terletak pada pendekatan yang dilakukan, namun juga pada konten yang disampaikan.
“Permasalahan yang kita hadapi di dunia pendidikan saat ini ialah, banyak guru hanya mentranformasikan pengetahuan, bukan nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila,” kata dia.
Sementara Ahmad Kanedi, mengatakan Persyarikatan sudah menerima dan sudah memberikan semuanya dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Muhammadiyah menjadi garda terdepan. Tokoh-tokoh Muhammadiyah juga pencetus menjadi bagian yang melahirkan Pancasila. Tentunya tidak dapat dipungkiri dalam perjalanananya, saya merasakan sebagai senator tentunya menjadi hal yang memprihatinkan di masyarakat,” jelas Ketua Kwarwil HW Bengkulu ini.
Jika dilihat dari sila pertama sampai sila kelima yang menjadi bagian, bagaimana mengembalikan frame dalam sebuah kehidupan. “Kita mengharapkan Pancasila menjadi bagian suatu proses berbangsa. Indonesia adalah negara demokrasi, partai politik menjadi bagian yang dilihat masyarakat. Namun parpol tidak mencerminkan nilai-nilai kebangsaan, sehingga masyarakat mulai kehilangan harapan,” tuturnya.
Ahmad yang juga Anggota DPR ini mengatakan generasi muda tentunya generasi paling dibutuhkan menjadi jembatan yang bisa menghubungkan dengan kondisi kekinian. Generasi muda sebagai titik tumpu harapan, supaya generasi muda diajak untuk menjadi generasi penyelamat nilai-nilai pancasila.
“Nilai-nilai pancasila yang semakin pudar telah menjadi kekhawatiran kita bersama. Maka oleh sebab itu Gerakan Kepanduan HW terus turun ke masyarakat untuk membumikan nilai-nilai pancasila melalui pendidikan yang menggembirakan,” sambungnya.