MUHAMMADIYAH.OR.ID, MATARAM– Wali Kota Mataram, Ahyar Abduh berterimakasih kepada Muhammadiyah, hadirnya bukan hanya mengurusi masalah keagamaan, tapi juga persoalan lingkungan.
Menurutnya, peran Muhammadiyah begitu luas seperti tidak ada batas. Melalui Amal Usahanya, Muhammadiyah menyemai bakti untuk negeri. Seperti yang dilakukan oleh Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT).
Di mana dalam program biogas yang dikembangkan oleh FP UMMAT berhasil mengolah limbah produksi makanan tahu menjadi gas. Menurutnya, program ini memuaskan dan sangat kontekstual, karena persoalan di Mataram adalah terkait dengan limbah.
“Banyak potensi industri di Kota Mataram termasuk industri makanan tahu tempe, dengan adanya program ini sangat membantu Pemerintah dalam menangani masalah limbah,” ucapnya pada (6/1).
Pemanfaatan Limbah
Kedepan pihaknya berencana akan mengembangkan temuan ini di beberapa tempat, dan akan ditindak lanjuti oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Menyambung itu, Dekan Fakultas Pertanian UMMAT, Asmawati menerangkan, bahwa limbah cair tahu mempunyai bau yang sangat menyengat, jika limbah tersebut dibuang ke kali dikhawatirkan akan merusak lingkungan.
Selain dimanfaatkan sebagai biogas, limbah cair tahu juga bisa dimanfaatkan menjadi pupuk cair organik, bisa menjadi krupuk, dan banyak lagi lainnya jika diolah secara tepat.
“Harapan saya kepada Pemerintah Kota Mataram akan ada kerja sama lagi untuk melebarkan proyek pemanfaatan limbah tahu serta bisa menjadi pionir percontohan di daerah lain di Kota Mataram” pungkasnya. Program tersebut merupakan hasil kerjasama antara Fakultas Pertanian UMMAT, Baznas Kota Mataram, dan Rumah Energi. Untuk tahap awal ini program biogas dilakukan di Kelurahan Abian Tubuh Baru, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram.