MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANTUL—Ketua PP Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman menyampaikan bahwa salah satu bentuk konkrit langkah tajdid Muhammadiyah adalah mendirikan rumah sakit. Kini usia rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta telah menyentuh angka 99 tahun. Perjalanan hampir 100 tahun itu luar biasa selain patut disyukuri juga harus ditafakuri.
Agus mengimbau kepada segenap civitas hospotalia RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta-Gamping agar jangan sampai lengah. Meski 99 tahun yang lalu Muhammadiyah menjadi inovator pertama pembentukan layanan kesehatan, saat ini inovasi serta terobosan-terobosan baru mesti terus digalakkan. Sebab gerakan tajdid yang dilakukan Muhammadiyah, wilayahnya tidak terbatas pada pemurnian akidah dan ibadah, melainkan juga pembaharuan—termasuk di dalamnya inovasi layanan kesehatan.
“Kalau kita menengok 99 tahun yang lalu, yang dilakukan Muhammadiyah ini bagian dari tajdid. Kenapa begitu? Karena waktu itu belum ada lembaga pribumi muslim yang merintis adanya pelayanan kesehatan seperti ini. Saat ini, bagaimana itu inovasi itu terus dan terus dilakukan,” ujar Ketua Badan Pembina Harian RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Gamping ini pada Selasa (15/02) di Gedung Erwin Santosa RS PKU Muhammadiyah Gamping.
Agus mengingatkan di zaman putarannya sangat kencang ini, akan selalu ada batu kerikil yang membuat terlempar. Karenanya, ketika tidak semakin banyak mengevaluasi diri perjalanan menuju satu abad bisa menghadapi hal-hal yang jauh lebih berat lagi. Sebagai organisasi Islam yang mandiri, Muhammadiyah akan mengerahkan seluruh potensi kekuatan agar bisa terus memberikan layanan sosial sekaligus dakwah amar ma’ruh nahi mungkar.
“Saat ini Pimpinan Pusat Muhammadiyah berikhtiar untuk terus memobilisasi seluruh potensi persyarikatan karena salah satu ciri dari kita letaknya pada kemandirian. Kemandirian akan mengoptimalkan amal saleh, termasuk di dalmnya amal usaha,” tutur Agus.
Agus ingin memobilisasi seluruh potensi kekuatan persyarikatan dengan kolaborasi. Sebab, kerjasama lintas amal usaha ini akan meningkatkan mutu layanan sosial sekaligus mempertegas jalan kemandirian yang dilakukan Muhammadiyah. Misalnya, RS PKU Gamping berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Aisyiyah Yogyakarta, dan RS PKU Yogyakarta berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Univesitas Ahmad Dahlan.
“Memobilisasi potensi di antaranya adalah melakukan kolaborasi seluruh kekuatan yang kita miliki. Misalnya, kolaborasi yang telah berjalan erat antara Universitas Aisyiyah Yogyakarta dengan RS PKU Gamping,” kata Agus.
Bila kolaborasi telah berjalan dengan baik, maka proyeksi selanjutnya ialah menjadi rumah sakit bertaraf internasional. Pasalnya, pergaulan di zaman kiwari telah global. “Jika semua telah berjalan dengan baik, bagaimana agar 15 tahun nanti kita tidak menjadi bagian yang tertinggal. Kita mendapatkan tantangan agar Muhammadiyah memiliki rumah sakit bertaraf internasional,” ujarnya.
Hits: 6