MUHAMMADIYAH.OR.ID, MAKASSAR – Pasca melakukan panen raya tanaman padi di Desa Wolongeng Risaliweng, Sulawesi Selatan pada Kamis (9/3), Jamaah Tani Muhammadiyah melakukan keteladanan dengan menunaikan zakat pertanian.
Disalurkan kepada Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu), zakat usaha sebesar 5% itu diserahkan sebagai ungkapan syukur dan kebahagiaan. Apalagi, panen raya ini adalah kali pertama setelah empat kali gagal panen.
“Alhamdulillah hari ini petani di desa Wolongen Risaliweng merayakan panen raya mensyukuri nikmat Allah,” ujar Syafii Latuconsina, perwakilan dari Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
“Dan ini merupakan keberhasilan yang luar biasa dan menjalankan kegiatan usaha tani, sebab hal ini baru pernah saya lihat di Indonesia, petani gurem yang dhuafa mau menjalankan rukun Islam yang terkadang sulit dilaksanakan oleh banyak orang,” kata Syafii.
Untuk diketahui, panen raya Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) ini terwujud berkat pendampingan yang dilakukan MPM PP Muhammadiyah dan Lazismu sejak dari pengolahan tanah sampai masa panen.
Menurut Syafii Latuconsina, varietas padi yang ditanam adalah inpari 36 dan varietas nutrisi yang diluncurkan pemerintah untuk mengatasi gizi masyarakat. Pemilihan varietas ini sekaligus menjadi komitmen Muhammadiyah dalam membantu pemerintah mengatasi persoalan kesehatan masyarakat.
Sementara itu, Bupati Wajo Amran Mahmud yang turut mendampingi Panen Raya ini mengapresiasi apa yang telah dilakukan MPM PP Muhammadiyah bersama Lazismu.
Amran Mahmud menyampaikan data tentang kabupaten Wajo menjadi salah satu kabupaten dengan produksi gabah terbanyak nomor satu, mengalahkan kabupaten Bone, Indramaya, dan lain-lan yang notabene luas lahan tanaman padinya lebih luas dari kabupaten Wajo.
“Alhamdulillah, Kabupaten Wajo kini menjadi produsen gabah nomor satu. Kita sudah mengalahkan Kabupaten Bone yang memiliki lahan sawah lebih luas,” kata Amran Mahmud.
Menurut Amran, keberhasilan itu tidak lepas dari kerja keras berbagai lembaga di Muhammadiyah untuk mendampingi para petani yang sebagian mendapat dana bantuan CSR dari PT Pegadaian pusat, lewat Koperasi Matahari Tani Bangkit sebagai pendamping dan pelaksana kegiatan di lapangan, untuk pembelian benih, nutrisi, dan microba. (afn)
Hits: 141