MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANYUMAS – Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) bersama Korps Instruktur Nasional DPP IMM menggelar Sarasehan dan Musyawarah Instruktur Nasional untuk memperkuat perkaderan IMM.
Sarasehan dan Munas tersebut digelar di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah pada, Kamis (19/5). Acara tersebut diawali dengan talkshow perkaderan.
“Di Purwokerto ini kita berikhtiar dalam melakukan empat rencana strategis, yakni finalisasi draft SOP perkaderan nasional, menyusun Rencana Perkaderan Jangka Panjang (RPJP) IMM Nasional untuk 10 Tahun kedepan, menyusun konsep DAP (Darul Arqam Paripurna) 2023 sekaligus, membentuk struktur kepengurusan Instruktur DPP IMM yang baru” ujar Ketua Bidang (Kabid) Kader DPP IMM periode 2021/2023, Fajrus Shodiq.
Sementara salah satu Instruktur IMM Nasional, Bayu Jati Prakoso mengatakan kader IMM perlu melakukan afirmasi positif,refleksi, dan aksentuasi ide. Dia menilai, upaya untuk mempertahankan konsistensi dalam ber-IMM adalah dengan mengafirmasi secara positif atau memberikan keyakinan diri secara positif.
Selain itu, kader IMM mengingat kembali cita-cita, dan motivasi di awal ketika masuk dan menjalankan perkaderan di IMM. Bayu menambahkan, kader IMM juga perlu melakukan refleksi terhadap gerakan yang sudah dilakukan.
Terakhir, Bayu menekankan pentingnya aksentuasi ide untuk gerakan IMM. Pasalnya, kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah mempunyai karakteristik intelektual yang dekat dengan aktivitas ide, gagasan, dan narasi. Oleh sebab itu, Bayu mendorong para kader IMM supaya dapat memberikan beragam ide dan narasi untuk gerakan IMM kedepannya.
Senada dengan Bayu, anggota Korps Instruktur Nasional DPP IMM Calits Mumbahiz Bahi menyampaikan, peningkatan kualitas perkaderan bisa dilakukan dengan membaca karakter Gen Z yang saat ini sedang duduk di bangku kuliah.
“Dalam upaya peningkatan kualitas perkaderan perlu upaya pembacaan realitas kader dimana saat ini generasi milenial dan generasi z berada dalam lingkungan kampus sebagai mahasiswa aktif yang menjadi bagian dari dampak bonus demografi. Bonus demografi dan karakteristik generasi z merupakan realitas baru yang sedang dihadapi IMM,” kata Calits.
Menurut Calits, salah satu karakteristik generasi z adalah keinginan mendapatkan sesuatu dengan cara yang instan, sehingga jika IMM tidak mampu mengakomodir hal ini, IMM akan sepi peminat.
“Sedangkan IMM sebagai organisasi perkaderan harus terus mendenyutkan nadi pergerakan dan regenerasi kepemimpinan,” sambungnya.
Sarasehan dan Musyawarah Instruktur Nasional digelar selama 3 hari, sejak tanggal 19 hingga 21 Mei 2023. Acara bertajuk “Gerak kolektif Instruktur Ikatan” itu bertujuan untuk memperkuat sinergitas instruktur nasional DPP IMM agar dapat memajukan gerakan ikatan berbasis perkaderan.
Acara ini dihadiri oleh seluruh anggota Korps Instruktur Nasional DPP IMM lintas generasi dari berbagai daerah. Acara Sarasehan dan Musyawarah Instruktur Nasional dibuka oleh Wakil Rektor III UMP, yang dalam hal ini diwakili oleh Makhrus Ahmadi selaku dosen dan dan pembina IMM Banyumas.
Hits: 143