MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Angka kasus Covid-19 Indonesia masih terus alami kenaikan. Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) menilai, dalam jangka panjang dapat menimbulkan kelesuan ekonomi yang berimbas ke ketahanan pangan warga.
MCCC PP Muhammadiyah lantas menginisiasi Gerakan Ketahanan Pangan Keluarga (Getapak) guna mendukung ketahanan pangan warga yang terdampak Covid-19. Salah satu kegiatan Getapak memberikan bantuan tunai kepada warga terdampak untuk didayagunakan sebagai modal usaha bagi pelaku usaha di bidang Urban Farming dan pelaku usaha mikro, kecil menengah (UMKM). Adapun acara pemberian bantuan tersebut ditandai saat launching pada hari Senin (14/12/2020) secara online dari kantor PP Muhammadiyah di Jalan Cikditiro, Yogyakarta.
Wakil Ketua MCCC PP Muhammadiyah, Bachtiar Dwi Kurniawan, mengatakan, secara teknis kegiatan itu berbasis masyarakat. “Sasaran utamanya rumah tangga di perkotaan 80 persen dan pedesaan 20 persen,” kata Bachtiar. Muhammadiyah menghimpun pendanaan bantuan masyarakat baik dari dalam dan luar negeri kemudian disalurkan kembali kepada warga yang membutuhkan. Bantuan dari dalam yang dikumpulkan melalui lazismu dan dari luar negeri seperti dari DFAT, Austalia.
Adapun kriteria penerima bantuan meliputi kelompok-kelompok rentan secara ekonomi karena terdampak pandemi Covid-19, terdiri dari korban PHK, tidak bekerja, tidak mendapat bantuan sosial, dan kelompok perempuan.
Adapun penerima program Getapak di Kelurahan Notoprajan Ngampilan dan Kelurahan Wirobrajan, Yogyakarta, ada 288 kepala keluarga, Selasa (15/12) telah menerima dana stimulus tahap 1 yang disalurkan melalui Kantor Pos Besar Yogyakarta.
Koordinator fasilitator program, Nur Sigit Nugroho, mengatakan syarat mendapatkan program adalah keluarga terdampak Covid-19 di dalam keluarga ada lansia, korban PHK, tidak bekerja dan diutamakan yang belum pernah bantuan apapun dari pemerintah.
“Yang menerima program adalah kelompok-kelompok rentan secara ekonomi karena terdampak pandemi Covid-19,” terang Sigit, yang menambahkan bantuan senilai Rp 1.5 juta pencairannya selama dua tahap hingga Maret 2020.
Sementara itu salah satu penerima program Latifah Hanum, warga RW 06 Kelurahan Notoprajan mengaku dana yang didapat akan digunakan untuk urban farming dengan cara hidroponik.
“Sesuai rencana yang kami ajukan, kami akan bikin hidroponik sayuran, biar tidak ke pasar kalau butuh sayuran,” ujar Latifah Hanum, saat mengambil uang program di Kantor Pos Besar Yogyakarta.
Hits: 0