MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Melimpahnya jumlah Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang mencapai angka ribuan, kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, lahirnya ribuan AUM tersebut bukan dari pragmatism semata tapi dari merupakan hasil langkah gerakan yang didbangun Muhammadiyah sejak lama dan sudah menjadi karakter khas.
Muhammadiyah dikenal sebagai mungkin satu-satu sebagai organisasi Islam yang memiliki ribuan AUM di segala bidang, mulai dari pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, dan lain sebagainya bukan hanya unggul dari sisi jumlah, tapi juga kualitas yang patut dibanggakan. Kepemilikan ribuan AUM tersebut, kata Haedar tidak bisa dilepaskan dari ruh Islam.
“Islam yang menggerakan, Islam yang memajukan, Islam yang menggembirakan, Islam yang mencerahkan bahkan yang lebih jauh lagi Islam yang membangun peradaban. Dan karakter inilah yang membedakan kita (Muhammadiyah) dari gerakan Islam lain,” ungkap Haedar pada (1/3) di acara Penutupan Cabang Ranting Muhammadiyah Expo dan Awards IV 2022.
Namun demikian, Haedar menyebut bahwa distingsi atau perbedaan karakter khas tersebut tidak lantas kemudian menjadikan Muhammadiyah inklusi dan merasa lebih dari yang lain, dan tanpa arogansi. Melainkan distingsi tersebut harus melekat menjadi identitas bahkan menjadi ideologi bagi pergerakan Muhammadiyah.
Amal usaha termasuk Cabang dan Ranting Muhammadiyah yang berkeunggulan merupakan konsekuensi dari ruh gerakan dan karakter khas ini. Karakter khas tersebut harus terus mengalir, seperti air yang semakin luas dan dalam. Termasuk para penggeraknya tidak boleh hanya melangkah secara pragmatis, tapi harus dikawal oleh ruh karakter khas tersebut.
Selain itu, imbuh Haedar, langkah yang ditempuh oleh Muhammadiyah dan para penggeraknya tidak bisa dilakukan secara sporadis dan asal-asalan, melainkan harus terorganisir dan sesuai dengan roll organisasi yang telah ditetapkan dan disepakati. Termasuk pergerakan Cabang dan Ranting Muhammadiyah jika ingin menjadi unggul juga harus memiliki terukur.
Di era disrupsi seperti yang terjadi sekarang, Haedar berpesan AUM termasuk Cabang dan Ranting Muhammadiyah untuk selalu kreatif dan inovatif, juga menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sebagai sarana maju. Disrupsi juga berpengaruh besar terhadap perubahan sosial, maka Cabang dan Ranting Muhammadiyah akar rumput tidak boleh terbawa arus.
Muhammadiyah juga tidak boleh anti terhadap perubahan, dan bahkan dalam sisi ekstrimnya jauh meninggalkan dunia. Sebab, jika orang-orang baik tidak mengurusi dunia maka besar kemungkinan orang-orang dholim yang akan berkuasa dan mengurusnya, karena orang-orang baik melarikan diri dari kehidupan.