MUHAMMADIYAH.ID, TEGAL – Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW membawa risalah perdamaian dan kasih sayang kepada seluruh umat manusia. Karenanya Islam membenci perbuatan yang merendahkan manusia berdasarkan perbedaan golongan baik suku, agama, ras, maupun perbedaan preferensi dan tendensi politik.
“Semua di mata Allah dan di mata Islam sejajar. Gak boleh menghina etnis Cina, gak boleh menghina orang kulit hitam dari Afrika, gak boleh menghina orang India yang gelap, ndak boleh menghina orang kulit putih, nggak boleh juga menghina orang Arab, lalu menyebutnya Kadrun, apa itu, kadal gurun. Tidak boleh itu dosa besar,” himbau Ketua PP Muhammadiyah Hajriyanto Y Thohari.
Dalam pengajian daring Hari Bermuhammadiyah Kabupaten Tegal, Ahad (20/12) Hajriyanto juga berpesan bahwa sebaliknya, umat Islam juga tidak boleh memanggil kelompok lain dengan panggilan yang serupa terhadap kelompok lainnya.
Lebih jauh Duta Besar RI untuk Lebanon itu juga menyebut bahwa Islam tidak hanya melarang sikap rasialis, tapi juga sikap rendah diri terhadap suku dan golongan lain, termasuk pendaku keturunan tokoh agama.
“Umat Islam itu rasional banget. Karena itu tidak perlu mengagungkan keturunan Ibrahim. Tapi dalam arti positif. Kita tidak boleh inferior, tapi juga tidak boleh superior,” pesannya.
“Dan karena itu tidak boleh membuat stereotip-stereotip. Cina itu pelit, Yahudi itu pelit, Arab itu pelit. Nanti kalau Indonesia dibilang bangsa yang korup ga mau juga kan? Karena tidak semuanya korup. Tidak boleh karena Islam adalah risalah untuk seluruh alam,” imbuh Hajriyanto. (afn)
Hits: 56