MUHAMMADIYAH.OR.ID, PONTIANAK – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Barat (Kalbar) segera menyelenggarakan Musyawarah Wilayah ke-15 pada 4-5 Februari 2023 di Universitas Muhammadiyah Pontianak.
Pada saat yang bersamaan, Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah juga akan menggelar Muswil ke-11 di Politeknik Aisyiyah Pontianak. Agenda utama dari kedua muswil adalah pemilihan pimpinan untuk periode 2023-2028 serta perumusan agenda strategis organisasi.
Ketua Panitia Pemilihan (Panlih) Muswil ke-15 Muhammadiyah Kalbar, Ahmad Rabi’ul Muzammil mengungkapkan saat ini sudah ada 87 nama yang diusulkan sebagai calon PWM Kalbar yang nanti pada hari H akan dikerucutkan menjadi 13 nama saja.
“Kalau kami menyebutnya ini pimpinan 13. Pimpinan 13 ini nanti akan dipilih oleh seluruh peserta Muswil,” kata Muzammil. Salah satu syarat utama menjadi calon adalah tidak boleh merangkap sebagai pengurus partai politik.
“Ini menjadi concern bagi Muhammadiyah dan tertuang dalam AD/ART,” katanya.
Selain itu, Muzammil juga mengungkapkan bahwa muswil kali ini akan diselenggarakan dengan metode pemilihan elektronik (e-voting) sehingga tidak lagi memakai cara lama yang menggunakan kertas.
Aplikasi e-voting karya kader Muhammadiyah ini bahkan telah didaftarkan hingga memiliki hak atas kekayaan intelektual (HAKI) dari Kementerian Hukum dan HAM.
“Insyaallah itu akan kita gunakan dalam pemilihan saat muswil di Aula Universitas Muhammadiyah Pontianak nanti,” ujarnya.
Hari ini, Jumat (13/1), rangkaian Muswil ke-15 Muhammadiyah Kalbar sudah dimulai dengan peluncuran logo dan tema “Memajukan Kalbar, Mencerahkan Indonesia”.
PWM Kalbar juga akan menggelar pleno pada Sabtu besok (14/1) untuk membahas laporan pertanggungjawaban pimpinan wilayah Muhammadiyah 2015-2022.
Musywil Muhammadiyah Kalbar nanti akan membahas isu strategis yang ada di Kalbar untuk menjadi program kerja lima tahun ke depan. Pembukaan Musywil sesuai rencana bakal digelar di Pendopo Gubernur Kalbar dan dijadwalkan dihadiri Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir.