MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA– Gerakan dakwah kelompok perempuan Muhammadiyah yaitu ‘Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah di masyarakat akar rumput begitu masif, meski demikian gerakan amal nyata yang dilakukan belum begitu dikenal publik secara luas.
Menyikapi itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah mengajak kepada pelaku dan kader penggerak ‘Aisyiyah dan Nasyiah untuk dekat dengan media dan dunia digital sebagai medium untuk menyebarluaskan informasi gerakan amal nyata mereka.
“Tiap program tidak boleh lepas dari teknologi IT, jadi nanti bisa mewarnai digitalisasi dengan sasaran dakwah kaum milenial dan generasi Z tadi itu.” ungkap Bu Bayin pada, Jumat (13/1) di Kantor PP Muhammadiyah, Jl. Cik Ditiro, No. 23, Kota Yogyakarta.
Perempuan yang akrab disapa Bu Bayin ini menekankan, bahwa program yang telah direncanakan melalui rapat-rapat kerja bukan hanya dibuktikan dengan telah dilaksanakan, tetapi juga dipublikasikan. Hal itu diharapkan gerakan perempuan Muhammadiyah lebih dikenal.
“Nanti program itu kalau sudah dilaksanakan memang sudah selesai, tetapi kalau tidak dipublikasi siapa yang tahu.” imbuhnya.
Menurutnya, Muhammadiyah beserta gerakan sayapnya memang dikenal sebagai organisasi yang bergerak secara senyap, akan tetapi untuk zaman sekarang hal ini sudah kurang relevan. Hematnya, jika program atau kegiatan tidak dipublikasi maka kemanfaatannya akan menjadi sempit.
Publikasi bukan hanya di media sosial, maupun media massa, tetapi juga di jurnal-jurnal ilmiah, lebih-lebih yang sudah terindex scopus maupun sinta. Kedua kanal publikasi tersebut, imbuhnya, diharapkan akan memberikan kemanfaatan yang lebih luas dari program-program yang telah disusun dan dijalankan.
Antara ‘Aisyiyah dan Nasyiah, kata Bu Bayin, harus bersinergi dalam mempublikasikan setiap program dan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Bahwa publikasi yang dilakukan bukan untuk ria’, tetapi memang semata-mata diniatkan untuk menyebarkan manfaat lebih luas.
Hits: 101