MUHAMMADIYAH.OR.ID, BUTON – Pada Selasa (17/5), Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir meresmikan Gedung Convention Center UM Buton sekaligus melantik Rektor INTENS Muhammadiyah Kolaka Utara dan ITB Muhammadiyah Kolaka Masa Jabatan 2022-2026.
Ditemani Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini, acara dihadiri oleh Wakil Bupati Buton Iis Eliyanti, Ketua PWM Akhmad Al Jufri, Rektor UM Buton Waode Aljarliani, Ketua BPH Zubair, Ketua Majelis Diktilitbang Lincolyn Arsyad, dan Sekretaris Majelis Diktilitbang, Sayuti.
Memberi sambutan, Walikota Bau Bau, Laode Ahmad Munianse menyampaikan terima kasih peran Muhammadiyah. Pendirian pusat-pusat keunggulan seperti ini katanya memiliki dampak besar bagi pembangunan masyarakat.
Pemerintah pun menurutnya segera membangun berbagai fasilitas pendukung di sekitar UM Buton seperti jalan lingkar yang memudahkan akses masyarakat kepada UM Buton. Pemerintah juga membangun perpustakaan digital modern.
“Ini untuk membuka keterisolasian dan memancing pusat-pusat pertumbuhan baru sehingga benar-benar kehadiran kampus ini benar-benar menjadi pelopor dari dunia pendidikan di kota ini dan ini akan menjadi sebuah ikon baru, menjadi magnet baru di kota ini untuk munculnya pertumbuhan-pertumbuhan ekonomi baru,” kata Laode Ahmad.
Ke depan, dirinya berharap dukungan agar moratorium menjadikan Buton sebagai provinsi mandiri dapat terwujud. Hal ini menurutnya dibutuhkan agar identitas Buton yang dulu pernah menjadi daerah Kesultanan tidak dilupakan begitu saja.
“Peran-peran perguruan tinggi dalam mendukung Kota Bau Bau kami sangat berharap karena dua bulan yang lalu gubernur memberi mandat pada kami ingin merekonstruksi ulang masa lalu kawasan ini bukan untuk membangun kebanggan masa lalu, tapi lebih dari itu untuk rekonstruksi membangun masa depan. Banyak sejarah yang telah terlupakan bahwa Buton pernah menjadi kekuatan strategis di kawasan ini. Dan ini membutuhkan peran-peran akademik,” ujarnya.
Laode Ahmad pun menyatakan bahwa karena itulah sinergitas antara pemerintah dan Muhammadiyah yang bersifat saling menguntungkan menjadi niscaya dalam membangun Kota Buton.
“Mudah-mudahan semangat pengabdian dan memberi pada negara sebagai semangat awal lahirnya Muhammadiyah di Indonesia akan terus lestari dalam bentuk kerja-kerja nyata yang bisa kita wujudkan untuk kemaslahatan umat di kawasan ini,” ucapnya. (afn)