MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Semangat Muhammadiyah pada level daerah dan wilayah mendirikan Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA) harus diimbangi dengan kemajuan di bidang lain, seperti fokus memajukan sekolah dasar dan menengah Muhammadiyah.
Demikian disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Irwan Akib pada, Senin (3/4) di acara Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim) Majelis Dikdasmen dan Pendidikan non Formal (PNF) PP Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar ini berharap sekolah-sekolah Muhammadiyah menjadi unggul dan rujukan, khususnya bagi internal Warga Persyarikatan Muhammadiyah dan juga masyarakat secara umum.
Secara khusus menyoroti tentang semangat mendirikan PTMA oleh Wilayah dan Daerah Muhammadiyah, Irwan Akib meminta untuk diseimbangkan dengan kemajuan sekolah-sekolah Muhammadiyah yang dalam hematnya masih ada beberapa sekolah Muhammadiyah di daerah yang masih terseok-seok.
Tentang itu, Guru Besar Ilmu Pendidikan Matematika ini berpesan enam hal kepada Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah. Pertama, mendorong sekolah Muhammadiyah unggul dan berkemajuan. Salah satu caranya bisa dengan membangun sekolah permodelan dan diaplikasikan ke yang lain.
“Perlu mengupayakan bisa menjadi model atau buat menjadi model tersendiri, memiliki beberapa model dan bisa diimbaskan kepada wilayah lain. Meski tergantung pada potensi wilayah atau daerah masing-masing, sehingga perbedaan sekolah yang maju dan mundur tidak memiliki perbedaan yang jauh.” Ungkapnya.
Kedua, Setiap provinsi ada 1 sekolah SMA/MA/SMK unggulan, setiap daerah ada 1 SMP/MTs unggulan, dan 1 SD/MI unggul di tingkat kecamatan. Perlu menyusun standar sekolah unggulan untuk acuan mendirikan sekolah Muhammadiyah yang unggul dan berkemajuan.
Ketiga, memberikan perhatian pada kesejahteraan guru-guru di sekolah Muhammadiyah. Terkait dengan ini, dirinya mendorong keterlibatan Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) atau dengan mendirikan dana abadi sekolahan.
Selanjutnya yang keempat adalah dengan membangun sinergi dan kolaborasi lintas majelis. Seperti dengan Lembaga Seni dan Budaya untuk menguatkan kegiatan ekstrakurikuler sekolah Muhammadiyah, termasuk penguatan materi ajar.
Kelima, sesegera mungkin memperhatikan Pendidikan non Formal yang dimiliki atau di bawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah. Dan yang keenam atau yang terakhir adalah dalam menyusun program harus merujuk pada delapan prioritas program hasil Muktamar ke-48.
Hits: 1273