MUHAMMADIYAH.OR.ID, SLEMAN – Ketua Umum Pimpinan Pusat ’Aisyiyah Salmah Orbayinah mengatakan dengan dibukanya fakultas kedokteran Universitas ’Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta ini Ia optimis Unisa mampu untuk melaksanakan program interprofesional education.
”Tentunya program ini adalah memacu lintas profesi kesehatan untuk belajar bersama sama dalam memecahkan permasalahan kesehatan. Banyak sekali hal-hal yang dapat di raih dari program ini, salah satunya adalah menurunkan biaya pasien,” jelas Salmah dalam Sidang Senat Terbuka Milad ke-33 Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta yang digelar pada Rabu (4/9).
Melihat tema dari milad ke-33 Unisa, Salmah mengatakan Unisa Yogyakarta telah melahirkan sumberdaya manusia yang unggul, yang dicapai dengan penguasaan teknologi, ilmu pengetahuan dan didasari oleh spirit agama dan iman yang kuat.
”Mahasiswa di unisa tetunya harus mempunyai ciri yang berbeda dengan perguruan Muhammadiyah dan ’Aisyiyah lainnya,” ungkap Salmah.
Unisa diharap dapat memanfaatkan era digitalisasi dan bisa memberikan solusi yang konkrit untuk permasalahan negeri yang ada saat ini. Terkait dengan Indonesia Emas 2045, Salmah berpesan jangan sampai Muhammadiyah-’Aisyiyah menyia-nyiakan waktu untuk generasi emas 20245.
Sementara Ketua LLDIKTI WILAYAH V Prof. Setyabudi Indartono, mengatakan bahwa ketersediaan SDM khususnya dokter menjadi salah satu tantangan bersama untuk tidak hanya menyelenggarakan fakultas kedokteran yang menghasikan dokter profesional.
Setyabudi juga mengatakan bahwa kualitas perguruan tinggi sangat tergantung dengan kualitas dosennya.
”Saya berharap dengan bertambahnya usia, Unisa akan semakin kokoh, berkembang dan dapat memberikan layanan terhadap masyarakat dunia pendidikan secara umum, karena masih banyak yang belum bisa mengenyam pendidikan di perguruan tinggi,” jelasnya. (nola)