MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Irwan Akib dalam sambutannya dalam acara konferensi pers film Ir. H. Djuanda mendorong produksi film-film tentang para kader dan pejuang Muhammadiyah lebih banyak.
Menurut Irwan Akib, karena masih banyak anak-anak muda, termasuk kader muda Muhammadiyah yang masih belum mengetahui siapa tokoh-tokoh pendahulunya. Seperti Ir. H. Djuanda Kartawidjaja, yang dibenak publik diketahui sebagai nama Bandar Udara di Surabaya.
“Oleh karena itu, saya kira ini akan menjadi sangat penting bagi kita semua dan juga anak-anak kita kedepannya.” imbuhnya.
Mengulas tentang peran kenegaraan dan kebangsaan Djuanda, Irwan mengatakan tidak bisa membayangkan Indonesia seperti sekarang jika dahulu tidak ada Deklarasi Djuanda. Deklarasi yang menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI.
“Tetapi dengan hadirnya Deklarasi Djuanda inilah yang akhirnya menyatukan Republik Indonesia seperti saat ini, dan ini menjadi hal yang sangat penting untuk bisa dipahami oleh kita dan juga generasi saat ini.” Tuturnya.
Selain Ir. Djuanda Kartawidjaja, kader Muhammadiyah yang berperan besar untuk keindonesiaan adalah Ir. Sukarno, Jenderal Besar Sudirman, Ki Bagus Hadikusumo, dan masih banyak lagi yang lain, termasuk KH. Ahmad Dahlan dan Nyai Siti Walidah.
“Karena, kehadiran Muhammadiyah, kehadiran tokoh-tokoh Muhammadiyah itu bukan hanya untuk Muhammadiyah semata, tetapi untuk kepentingan bangsa ini, kepentingan kemanusiaan.” Tandasnya.
Pada kesempatan ini Irwan Akib juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang ikut bekerja sama dalam produksi film Ir. H. Djuanda Pemersatu Laut Indonesia, dan film-film lain tentang tokoh Muhammadiyah.