MUHAMMADIYAH.OR.ID, PURWOKERTO — Rapat Kerja (Rakernas) Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah (UMP) resmi dibuka pada Sabtu (29/7).
Terlihat hadir dalam acara tersebut Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas, Ketua MPM M. Nurul Yamin, Rektor UMP Jebul Suroso, Andi F. Noya, Imam Prasodjo, perwakilan UPP PP Muhammadiyah dan peserta yang berasal dari MPM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) seluruh Indonesia.
Agenda Rakernas MPM diselenggarakan mulai 28-30 Juli 2023 dengan tema “Kolaborasi Ekosistem Pemberdayaan Masyarakat”. Sebelum acara pembukaan, Rakernas MPM PP Muhammadiyah dimulai dengan agenda ramah tamah pada Jumat malam di Auditorium UMP.
Sebelum membuka Rakernas MPM PP Muhammadiyah, Anwar Abbas menyoroti umat muslim di Indonesia sebagai mayoritas akan tetapi kualitasnya minoritas. Lebih-lebih dalam bidang ekonomi, ketimpangan tersebut tampak begitu menganggah.
“Saya prihatin dengan struktur ekonomi masyarakat kita.” Ungkap Anwar Abbas.
Mengutip data yang dirilis oleh Kemenkop UKM, Anwar Abbas menyebutkan bahwa di Indonesia mayoritas wirausaha didominasi oleh kelompok usaha ultra mikro. Jika dipresentasikan Wirausaha besar hanya 0,01 persen, menengah 1,0 persen dan selebihnya adalah kelompok usaha ultra mikro.
Terlebih saat ini oligarki dan kelompok usaha besar mendominasi segala lini. Oleh karena itu, Abbas meminta kepada negara untuk hadir memangkas kesenjangan ekonomi yang terjadi di Indonesia antara kelompok miskin dan kaya.
“Tugas kita bersama supaya negeri tercipta keadilan sebenar-benarnya mentransformasikan struktur masyarakat kita.” Imbuhnya.
Dia berharap struktur kelas masyarakat Indonesia mengalami transformasi. Tidak ada lagi masyarakat miskin. Menuju itu, transformasi dilakukan secara kolaborasi dan sinergi dengan pihak manapun, termasuk dengan pemerintah.
Dalam pandangan Anwar Abbas, kerja-kerja pemberdayaan yang dilakukan oleh MPM atau Muhammadiyah bukan semata berdasar kemanusiaan, tetapi juga bagian dari perintah Allah SWT. Menolong orang miskin, fakir, anak yatim dhuafa Mustadh’afin sebagaimana yang dilakukan Kiai Dahlan berdasar nilai Al Ma’un.
Sementara itu, Ketua MPM PP Muhammadiyah M. Nurul Yamin berterima kasih kepada Rumah Persyarikatan UMP. Tentang Rakernas MPM ini merupakan kelanjutan dari agenda sebelumnya yaitu Pra-Rakernas.
“Harapannya Rakernas bisa lebih fokus da efisien, di mana juga materi yang dibahas ini merupakan turunan dari Putusan Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta waktu lalu.” Ungkapnya.
Terkait pemilihan UMP sebagai tuan rumah Rakernas MPM PP Muhammadiyah salah satunya karena kesejarahan UMP, yaitu pada 1953 Muhammadiyah menyelenggarakan Muktamar ke-32 di UMP. Yamin menambah bahwa dipilihnya UMP bukan semata-semata Rektor UMP adalah Dewan Pakar MPM Pusat.
Pada agenda Pembukaan Rakernas MPM PP Muhammadiyah ini juga dilakukan Pengukuhan Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) Pusat.
Jebul Suroso dalam sambutannya menegaskan bahwa UMP komitmen dalam kegiatan Persyarikatan Muhammadiyah. Langkah tersebut sekaligus juga sebagai usaha memajukan umat, bangsa dan kemanusiaan universal.
Rektor UMP ini menjelaskan, UMP juga memiliki kelompok dampingan yang beririsan dengan gerakan MPM. Jebul Suroso menyebut seperti kelompok dampingan tunasusila, tunawisma, termasuk juga kelompok Unit Usaha Kecil dan Menengah (UMKM).