MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANTUL– Gerakan penyelamatan tidak harus dilakukan dengan muluk-muluk, melainkan bisa dimulai dari skup masyarakat yang paling kecil, yaitu keluarga. Selain itu, penyelamatan lingkungan merupakan bagian dari perintah Agama Islam, oleh karena itu agama tidak boleh dijauhkan dari kesadaran lingkungan.
Penyelamatan lingkungan dapat dikerjakan dengan simpel dan sederhana, dan dapat berdampak lebih besar jika memakai prinsip Islam, yaitu berjamaah. Menurut Sekretaris Eksekutif Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Ananto Isworo, jika ingin gerakan penyelamatan lingkungan lebih massif, maka harus melibatkan banyak orang.
Konsep tersebut ia implementasikan pada gerakan penyelamatan lingkungan yang ia beri nama Gerakan Shadaqah Sampah. Di acara Gerakan Subuh Mengaji ‘Aisyiyah Jawa Barat pada, Kamis (30/9), Ananto menjelaskan bahwa, agama tidak boleh dijauhkan dari kesadaran tentang lingkungan.
“Artinya harus ada mubaligh yang juga konsentrasi, bahwa agama tidak hanya berbicara ibadah mahdoh, tidak hanya bicara fikih ibadah dan seterusnya, tetapi di dalam Al Qur’an dan Hadis Rasulullah banyak sekali perintah Allah untuk melestarikan alam,” ungkap Founder Gerakan Shadakah Sampah ini.
Menurutnya, Agama Islam juga sarat akan ajaran tentang sustainable living atau gaya hidup yang ramah lingkungan. Ananto menegaskan, meski Rasulullah Muhammad SAW bukan sarjana kehutanan, tapi beliau memiliki perhatian terhadap gaya hidup ramah lingkungan.
“Kita ingat satu hadis dari Rasulullah, bahwa Rasulullah pernah mengatakan sekiranya kamu tahu esok hari ada hari kiamat sementara kamu masih memegang satu benih, maka tanamlah. Ini kan artinya Rasulullah itu punya sustainable living,” ungkapnya.
Ia mengajak kepada umat muslim untuk sadar dan bisa memanfaatkan lingkungan disekitarnya dengan bijak. Sebab hanya melalui biji-bijian saja bisa mengantar ke surga. Bahkan menanam pohon adalah sedekah jariyah, dari pohon yang ditanam akan menghasilkan oksigen yang bisa dimanfaatkan oleh banyak orang.
Sementara, gerakan penyelamatan lingkungan bisa dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya panen air hujan yang jatuh dari atas rumah kemudian dibuat sumur resapan, panen air wudhu dengan cara tidak menyia-nyiakannya. Memanfaatkan air wudhu untuk menyiram tanaman, mengairi kolam ikan, cuci kendaraan, dan lainnya.
“Juga bisa kelola sampahmu dengan 3M (Memilah, Mengelola, Memanfaatkan). Shadaqahkan sampah mu pada tempatnya, buat gerakan Shadaqah Sampah di rumah dan lingkungan masing2, juga masjid,” tandas Ananto.