MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA – Didampingi Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir secara daring meresmikan renovasi pembangunan Masjid Husnul Khatimah, Jumat (24/9).
Ditargetkan selesai sebelum Muktamar Muhammadiyah tahun depan, renovasi masjid ini menganggarkan dana sebanyak 4 miliar rupiah. Haedar turut menyampaikan terimakasih baik kepada wakif bapak Suratidjo dan Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza yang menggandeng para aghniya.
Konsep renovasi masjid yang berada di wilayah Peleman ini juga dikerjakan oleh Priyono Nugroho, sosok yang sukses merancang Gedung Induk Siti Walidah UMS dan Masjid At Tanwir kantor PP Muhammadiyah Jakarta.
“Saya dan Bu Noor baik dalam kapasitas pribadi dan Ketua Umum Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah menyatakan bahwa pembangunan masjid ini meskipun total, merupakan kelanjutan dari Masjid Husnul Khatimah sebelumnya,” kata Haedar.
Ke depan, Haedar berpesan agar masjid Husnul Khatimah menjadi pusat kegiatan yang membawa rahmat dan welas asih kepada seluruh masyarakat di sekitar tempat masjid ini berdiri.
“Kami harapkan masjid ini sesuai dengan pandangan Muhammadiyah yang maju, membawa Islam pada rahmatan lil alamin bagi semuanya, Islam yang bisa merangkul semua kalangan termasuk mereka yang berbeda golongan, agama, suku bangsa, pilihan politik tapi semuanya bisa menghimpun, mengembangkan, membesarkan, membangun fungsi masjid dan kehidupan bermasyarakat,” pesannya.
Untuk pengelolaannya, Muhammadiyah berjanji memback-up para takmir dengan majelis dan lembaga di Muhammadiyah agar fungsi masjid sebagaimana dicontohkan pada Rasulullah benar-benar dirasakan masyarakat sekitar.
“Kenapa Muhammadiyah-‘Aisyiyah jadi soko guru dari masjid ini? tentu agar nanti pengelolaannya adalah yang baik, bersistem lewat takmir, ranting dan cabang dan bisa berkelanjutan. Karena kadang kita bisa membangun sesuatu dengan bagus, tapi kadang kita tidak pandai merawatnya,” kata Haedar.
“Muhammadiyah lewat takmir, lewat ranting, insyaallah bisa mengembangkan takmir ini dan segala kegiatan ketakmiran dan aktivitas masjid dengan sebaik-baiknya. Prinsipnya dari Muhammadiyah tapi untuk masy luas, untuk bangsa, untuk negara, itulah prinsip Muhammadiyah,” pesan Haedar.