MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta sangat mendukung peserta didiknya untuk terus mengambangkan kemampuan, bakat, dan minat serta meraih prestasi gemilang pada bidang akademik ataupun non-akademik. Tercatat banyak sekali prestasi yang telah ditorehkan oleh santriwatinya, khsusnya peserta didik kelas VI yang mengikuti wisuda secara langsung di Sportorium UMY pada 13 Juni 2021. Berbagai ajang regional, nasional, bahkan internasional selalu diikuti dan terus diupayakan.
Pada momen pelepasan sisiwi kelas VI tahun 2021, ada beberapa kategori prestasi yang diumumkan. Salah satunya adalah perolehan prestasi akademik tiap peminatannya, baik Matematika dan Ilmu Alam (MIA), Ilmu-Ilmu Sosial (IIS), maupun Madrasah Aliyah Keagamaan (MAK). Inilah urutan tiga teratas dalam bisang akademik tiap peminatannya: kategori peminatan MIA (Ajeng Fira Madani, Alfina Wahyu Isnaini, dan Kamila Ainun Rahma), peminatan IIS (Veda Nurita, Yudith Mevia P, dan Nugraha Rayi), dan peminatan MAK (Azzahroh Fahmi Aris Putri, Khansa Rosyada, dan Tazkiya Nur Azmina).
Kategori prestasi selanjutnya adalah dalam bidang non-akademik, yakni diambil dari berbagai aspek prestasi bakat dan minat dari seluruh peserta didik kelas VI. Prestasi non-akademik jatuh pada tiga nama, yakni Aurora Khoirunnisa, Ajeng Fira Madani dan Khansa Rosyada.
Berikut adalah capaian prestasi dari Aurora Khoirunnisa: Juara 1 Lomba Cerita Islami Tingkat Provinsi Tahun 2016, Juara 1 Story Telling Tingkat Provinsi 2016, Juara 1 Lomba Debat Lingkungan Hidup Tingkat Kota Tahun 2017, Juara II Pekan Olaharaga dan Seni Pondok Pesantren Cabang Pencak Silat Kelas A Putri Tingkat Provinsi DIY Tahun 2018, Juara II Pekan Olahraga Pelajar Daerah Cabang Pencak Silat kelas A Putri Tingkat Kota Yogyakarta Tahun 2019, Juara 1 Tapak Suci UMY Open kelas B-Pi Tingkat Nasional Tahun 2019, Peserta Kompetisi Sains Ekonomi tingkat Provinsi DIY 2020, Peserta LCC UNY tingkat DIY-JaTeng 2020, dan Finalis Lomba Cerdas Cermat Virtual Tingkat Nasional Tahun 2021.
Peraih prestasi non-akademik selanjutnya adalah Ajeng Fira Madani, berikut prestasinya: Juara 3 Tartil Quran Tingkat Provinsi Tahun 2016, Juara 2 Tartil Quran Tingkat Provinsi Tahun 2016, Juara 2 Musabaqoh Tartil Quran Tingkat Provinsi Tahun 2016, Juara 2 Musabaqoh Tilawatil Quran Tingkat Kota Tahun 2017, Juara 1 Lomba Debat Lingkungan Hidup Tingkat Kota Tahun 2017, Juara 1 Lomba Jelajah Alam Tingkat Provinsi 2019, dan Juara 1 Olimpiade Bidang Musabaqoh Fahmil Quran Tingkat Nasional Tahun 2020.
Ketiga adalah Khansa Rosyada, inilah prestasinya: Juara 3 Ismuin Arabic Tingkat Nasional Tahun 2017, Juara 1 Pidato Bahasa Indonesia Tingkat Provinsi Tahun 2017, Juara 3 Pidato Bahasa Arab Tahun 2017, Juara 1 Cipta Puisi Kandungan Al Quran Tingkat Kota 2018, Juara 2 Debat Bahasa Arab Tingkat Kota 2019, dan Gold Medal Pekan Inovasi dan Kreativitas Pelajar Cinta Lingkungan 2019.
Kategori penghargaan selanjutnya adalah penobatan menjadi kader terbaik. Kader terbaik ini merupakan cerminan dari kader yang ideal, karena mampu simbang antara akademik, non-akademik, kepemimpinan, dan keaktifan berorganisasi di Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta. Ada lima nominasi nama, antara lain: Elsa Firly, Tazkia Nur Azmina, Ajeng Fira Madani, Aurora Khoirunnisa, dan Khansa Rosyada. Akhirnya, kader terbaik diberikan kepada ananda Aurora Khoirunnisa dari peminatan IIS.
Enam tahun berproses di Mu’allimaat memberikan kesan tersendiri bagi remaja kelahiran Tegal, Jawa Tengah. Aurora Khoirunnisa mengaku puas dengan hasil yang telah diterima setelah mendapatkan hasil akademik berdasarkan nilai raport dan SKL.
“Alhamdulillah saya pernah medapat juara kelas dalam peringkat lima besar dari tingkatan kelas I sampai VI. Nilai akademik bukanlah penentu segalanya, tetapi pengalaman dan berproses adalah yang lebih utama,” ucapnya pasca prosesi pelepasan di Sportorium UMY.
Bidang non-akademik, Aurora lebih fokus pada pencak silat atau di kenal dengan Tapak Suci Putra Muhammadiyah. Ia lebih memilih ke pencak silat karena merasa ada fill yang dapat dirasakan, dan pada dasarnya suka mencoba hal baru. Aurora menuturkan tentang pesan ibunya yang selalu diingat, antara lain: ‘apapun yang datang dihidupmu, kamu harus mencobanya, karena suatu saat ia akan memilih dirinya sendiri, mana yang lebih cocok untuk kamu.’
Ada tiga tips yang bisa Aurora bagikan terkait dengan proses selama bersekolah di Mu’allimaat. Pertama, jangan takut untuk coba hal baru. Kedua adalah coba lagi dan coba lagi. Ada sebuah kutipan bahwa ‘kesuksesan adalah kegagalan tanpa hilangnya antusiasme. Jadi apapun itu harus coba lagi dan lagi. Ketiga adalah cinta. Jika melakukan aktivitas apapun harus didasari dengan cinta. Karena tumbuhnya cinta berawal dari kebiasaan-kebiasaan yang telah dilakukan sebelumnya.
Dorongan dari Madrasah Mu’allimaat juga ia akui sangat luar biasa terhadap bakat dan minat santriwatinya. Mulai dari fasilitas secara fisik, peluang, dan dukungan penuh. “Waktu enam tahun adalah bukan hanya kebersamaan, melaikan jenjang kamu ditemani oleh madrasah untuk menentukan mimpi dan meraih mimpi, itulah yang membuat istimewa,” jelasnya.
Pesan kebaikanpun ia sampaikan kepada adik-adik santriwati dari kelas I hingga V. Ia berpesan bahwa, “Apapun yang membuatmu sakit, itulah yang akan membuat bersinar kedepannya. Karena tidak ada kegelapan tanpa cahaya,” tuturnya penuh harap.
Ternyata sebagai kader terbaik, ia mempunyai kesan yang sangat membekas tentang Mu’allimaat. “Mu’allimaat itu seperti Indonesia, saya cinta Indonesia, saya cinta Mu’allimaat. Majulah terus madrasahku. Terakhir, saya ingin mengatakan bahwa saya bukan kader terbaik, saya bukan lulusan terbaik, tetapi saya adalah perwakilan dari 154 lulusan terbaik,” ujarnya.