MUHAMMADIYAH.OR.ID, TASIKMALAYA — Bencana datang silih berganti, bangsa Indonesia diminta untuk saling bahu-membahu dalam penanggulangannya. Termasuk peran Perguruan Tinggi dalam pengurangan risiko bencana.
Sebagai tanggung jawab atas semua elemen yang ada pada dirinya, Perguruan Tinggi memiliki Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diimplementasikan oleh bukan hanya mahasiswa, tapi juga dosen, dan berbagai civitas akademika yang terlibat.
Tri Dharma tersebut terdiri dari tiga poin, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat. Tiga poin tersebut menurut Budi Setiawan sangat bisa dikolaborasikan dengan lembaga penangulangan bencana.
Ketua Lembaga Penangulangan Bencana (LPB) PP Muhammadiyah ini menyebut, dalam sinergi yang terbangun antara LPB dengan Perguruan Tinggi akan menghasilkan pengurangan risiko bencana yang signifikan.
Perguruan tinggi sebagai basis intelektual akan berperan penting dalam penangulangan bencana. Dengan bekal intelektualitas yang dimiliki, civitas akademika akan membantu tim lapangan dalam mempercepat assesment yang dilakukan saat terjadi bencana.
“Membangun sinergi antara penelitian dan praktisi PRB (Perguruan Risiko Bencana) di lapangan. Di sinilah titik temu antara MDMC dengan perguruan tinggi,” sebut Budi pada (15/1) dalam Webinar Pengurangan Risiko Bencana oleh UM Tasikmalaya.
MDMC bersama perguruan tinggi kerja bareng untuk pengurangan risiko bencana. Dalam konteks pandemi covid-19, kedua pihak sama-sama berfungsi untuk memahamkan kepada khalayak terkait dengan ancaman virus covid-19.
Kerjasama antara lembaga penanggulangan bencana dengan perguruan tinggi diharapkan mampu mengurangi risiko bencana, dengan cara memberikan edukasi kepada masyarakat untuk kesiapsiagaan terhadap potensi bencana yang akan terjadi.
Menurut Budi, penelitian tentang kebencanaan yang dilakukan oleh perguruan tinggi akan dipakai sebagai basis data dalam edukasi, serta pengetahuan tentang arsitektur bangunan akan diimplememntasikan untuk membangun gedung ramah lingkungan dan tangguh bencana.