MUHAMMADIYAH.OR.ID, PEKALONGAN—Di beberapa Kabupaten di Jawa Tengah terjadi kenaikan signifikan penyebaran Covid-19. Penyampaian informasi yang akurat dipercaya sebagai salah satu upaya yang mampu menekan jumlah penderita wabah ini. Hal tersebut disampaikan wartawan TVRI Jawa Tengah Mukhtarom bahwa media bisa mempengaruhi pola pikir masyarakat.
“Di sini TVRI berusaha menjamin akurasi informasi. Informasinya ini benar-benar akurat sumbernya, yaitu dari pemerintah, WHO, atau media partner setempat atau yang bekerjasama. Di TVRI juga ada acara Info Covid-19 Terkini sehari muncul tiga kali,” tutur Mukhtarom dalam diskusi Peran Media dalam Penyampaian Informasi Covid 19 pada Selasa (22/06).
Mukhtarom menambahkan bahwa apa yang dilakukan TVRI merupakan langkah dan sarana edukasi bagi publik agar sepenuh hati menjalankan tindakan untuk meminimalisir potensi menyebarnya virus Covid-19. Bahkan Mukhtarom menegaskan bahwa apa yang ditayangkan TVRI sebagai media pemerintah tidak dalam rangka menakut-nakuti masyarakat.
“Yang kita lakukan adalah sebuah pemberitaan yang nantinya bisa berimbas kepada sebuah edukasi dan kesadaran masyarakat. Tidak melebih-lebihkan, apalagi ini bukan media swasta atau media online, tidak butuh yang heboh-heboh,” ungkap Mukhtarom.
TVRI merupakan media yang menjadi jembatan antara masyarakat dengan pemangku kebijakan yakni pemerintah berbagai tingkatan. Maraknya pemberitaan soal Covid-19, kata Mukhtarom, tidak dalam rangka menakut-nakuti tetapi agar masyarakat lebih sadar bahwa Covid-19 masih bersemayam di tengah-tengah kerumunan kita.
“Boleh takut tapi tidak boleh berlebihan. Kenapa terus-terusan Covid-19 dan bukan penyakit lalin, karena Covid-19 ini penularannya begitu cepat, bisa bikin rumah sakit penuh,” kata wartawan TVRI Jawa Tengah ini.