MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Prof. Edy Suandi Hamid mengatakan para pecinta alam sejatinya harus berupaya untuk terus menerus meningkatkan kapasitasnya di bidang SAR (search and rescue) dan manajemen kebencanaan (disaster manajemen).
“Modal seorang pecinta alam terjun ke lokasi bencana sebagai SAR, tak cukup kemauan dan keberanian saja. Tetapi harus memiliki keterampilan teknis yang memadai, didukung peralatan yang cukup serta pengetahuan manajemen kebencanaan,” terang Wakil Ketua Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah ini, Ahad (7/11) pada kegiatan International Disaster Webinar yang di selenggarakan SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia (SARMMI) bekerja sama dengan Associação Gerhana Explora no Prezerva Natureza Timor Leste.
Menurutnya, manajemen kebencanaan sangat kompleks, karena harus bicara tentang memanajemen sumber daya yang ada. Memanajemen manusia yang ada. Juga memanajemen sarana dan pra sarana yang ada.
Manajemen kebencanaan, lanjutnya, perlu dipelajari agar dampak bencana alam dapat diminimalisir, karena sebagai negara yang berada di zona ring of fire bencana sering terjadi.
“Webinar Internasional ini merupakan forum yang tepat untuk belajar. Pecinta alam di Indonesia dan Timor Leste perlu kerja sama karena memiliki spirit yang sama dan sama-sama berada di negara ring of fire,” tutup Prof. Edy Suandi.
Selain diikuti oleh pecinta alam di Timor Leste, turut pula sebagai peserta webinar adalah pecinta alam dari Maumere NTT. Luwuk Banggai, Donggala, Mamasa, Sol,. Yogyakarta, Purwokerto, Bogor, Bekasi, Jakarta, Tangerang, Lampung, Pagaralam dan Riau.
Hits: 1