MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Muhammadiyah telah berjibaku selama sembilan bulan menghadapi pandemi. Melalui Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) koordinasi kerja penanganan pandemi terstruktur dari pusat hingga tersebar ke seluruh provinsi yang ada di Indonesia.
Dalam sembilan bulan melawan pandemi hingga hari ini, Muhammadiyah telah menghabiskan dana sebanyak 307 miliar dan memberi kemanfaatan pada 28 juta masyarakat Indonesia.
Terkait dengan peran kebangsaan di dalam penanganan pandemi, Wakil Ketua Muhammadiyah Disaster Command Center (MDMC) Rahmawati Husein, Sabtu (19/12) menyampaikan bahwa Muhammadiyah menjalankan 4 poin strategis dalam satu sistem komando utuh MCCC.
Empat poin strategis itu adalah pembagian kerja di bidang penyuluhan, pelayanan kesehatan, advokasi kolaborasi dan pemberdayaan masyarakat yang menyasar seluruh warga Indonesia tanpa melihat latar belakang suku dan agama.
Di bidang penyuluhan, MCCC menurutnya telah melakukan upaya promotif dan preventif dalam rangka peningkatan kesadaran dan pemberian informasi publik melalui berbagai media seperti televisi, radio, Koran, majalah, program webinar, pengajian hingga mobil keliling.
Secara preventif, usaha yang dimulai dengan menyusun pedoman fatwa keagamaan terkait peribadatan bagi warga Muhammadiyah hingga pembagian masker, APD, dan penyemprotan disinfektan terhadap seluruh rumah ibadah berbagai agama yang mampu dijangkau MCCC.
Peran strategis kedua di bidang pelayanan kesehatan, Muhammadiyah menurut Rahmawati memberikan pelayanan kesehatan Covid dari tes hingga menyediakan shelter untuk isolasi pasien positif Covid. Muhammadiyah juga menyediakan layakan konsultasi medis dan psikologi.
Di bidang advokasi dan kolaborasi sebagai peran strategis ketiga, Muhammadiyah menurutnya terlibat dalam tim Gugus Tugas Covid 19 milik pemerintah.
“Sehingga bisa memberikan masukan langsung dan tidak langsung pada pemeritah,” jelas Rahmawati.
Selain dengan pemerintah, MCCC ditengarai juga telah menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak internasional seperti, DFAT Australia, USAID,WHO, Unicef,Temasek, TAF.
“Peran strategis keempat, yaitu memberikan pemberdayaan masyarakat. Gerakan ketahanan pangan, gerakan kelentingan keluarga dengan Asian foundation, bantuan sosial, bantuan guru melalui urban farming, UMKM, Canthelan, Jumat Berkah. Peran perempuan juga bergerak di Nasyiatul Aisyiyah dan ‘Aisyiyah,” urainya. (afn)
Hits: 101