MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Pertengahan Ramadan biasanya jadwal buka bersama (Bukber) semakin padat, acara buka yang harusnya selesai sebelum Salat Isya, tapi kemudian molor waktunya menyebabkan jamaah Salat Isya dan Tarawih di masjid-masjid semakin berkurang.
Menurut Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, dr. Agus Taufiqurrahman kegiatan yang menyia-nyiakan waktu pada Bulan Ramadan seharusnya tidak dilakukan. Sebab ada beberapa amalan khusus yang dilakukan pada Ramadan malah tidak dilaksanakan. Dia mengingatkan bahwa setiap waktu yang digunakan akan dimintai pertanggungjawaban.
“Semua kita tahu tidak ada waktu yang tidak dimintai pertanggungjawaban oleh Allah,…. Maka sesungguhnya setiap kita mau mengisi waktu itu selalu ditanyakan benar tidak saya memilih waktu ini untuk aktivitas ini.” ungkap dr. Agus pada (7/4) saat Ceramah Tarawih di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan.
Umat muslim pada Ramadan ini harus pandai-pandai memanajemen waktu, harus bisa menempatkan aktivitas yang tepat pada waktu yang tepat. Oleh karena itu, agar hidup muslim menjadi berkah sudah seyogianya mengikuti petunjuk yaitu Al Qur’an sebagaimana disebutkan di awal-awal Surat Al Baqarah.
Dokter Spesialis Saraf ini mengatakan, hidup merupakan kumpulan soal-soal yang harus diselesaikan atau yang biasa disebut sebagai masalah kehidupan. Merujuk kepada Al Qur’an, sebenarnya Allah SWT memberi ujian sesuai dengan kapasitas hamba-Nya. Maka penting untuk selalu taqarrub dengan Allah SWT.
“Karena Kita sudah yakin bahwa Allah memberi solusi, kita akan mengatakan wahai masalah apapun bentukmu Allahku lebih besar daripada itu,” kata dr. Agus.
Menurutnya, banyak masalah kehidupan manusia memiliki kesamaan akan tetapi karena sudut pandangnya yang berbeda, maka dampak ke hidupnya manusia juga berbeda. Sikap tawakal kepada Allah, imbuhnya, menjadikan sebesar apapun masalah yang dihadapi oleh seorang muslim akan terasa kecil.
Hits: 135