MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir mendorong supaya konsesi-konsesi politik dan pernyataan yang kompetitif tidak dijadikan state of mind dalam kontestasi yang dilakukan oleh para elit politik.
Konsesi politik melalui koalisi politik dalam konteks politik menurut Haedar itu sah-sah saja dilakukan, termasuk statemen yang kompetitif di antara para elit politik juga sebagai hal yang lumrah, akan tetapi jika keduanya sudah menjadi state of mind, dikhawatirkan akan menyebabkan kontestasi tidak konstruktif.
Oleh karena itu, Muhammadiyah mendorong supaya visi kebangsaan yang telah diletakkan dasarnya oleh para pendiri bangsa supaya dielaborasi dan dibawa ke ruang publik. Visi kebangsaan tersebut seharusnya menjadi bahan diskusi para kontestan maupun calon kontestan.
Selanjutnya, para elit politik, negara dan bangsa memiliki tanggung jawab moral supaya dalam melakukan langkah dan pernyataan-pernyataan supaya tidak mengarah pada polarisasi. Karena jika terjadi polarisasi lagi, harga yang dibayar terlalu mahal.
“Di situlah kami (Muhammadiyah) tanpa meng- adjustment elit dan kekuatan serta proses kontestasi ini, tetapi kami ingin bersama menghadirkan kepemimpinan moral serta visioner.” Ungkap Haedar di hadapan awak media di selah kunjungan ke Kantor PBNU, Jakarta pada, Kamis (25/5).
Guru Besar Sosiologi ini juga mendorong supaya tidak menggunakan politisasi – sentiment atas nama apapun seperti suku, ras dan golongan, termasuk agama yang kemudian membawa polarisasi sehingga kontestasi melahirkan eksklusifitas-eksklusivitas kelompok tertentu.
“Mari kita berkontestasi, mengedepankan politik yang objektif, yang rasional, yang ada di dalam koridor demokrasi modern.” Tandas Haedar.
Hits: 231