MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menerima kunjungan rombongan dari Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah pada Sabtu (04/05). Pertemuan ini berlangsung di Kantor PBNU, Jl. Kramat Raya No.164, Jakarta Pusat.
Dalam suasana silaturahmi yang berjalan santai dan penuh canda tawa ini, kedua lembaga fatwa ini saling berbagi informasi umum tentang lembaga masing-masing hingga membahas isu-isu strategis baik kebangsaan maupun keagamaan.
Mahbub juga turut menyampaikan bahwa mestinya tidak perlu mengedepankan perbedaan, karena Muhammadiyah dan NU sudah pasti banyak bedanya. Tetapi, katanya, titik persamaannya yang harus dicari, sehingga lebih memberi manfaat bagi masyarakat. Ia berharap ke depan, LBM PBNU dapat berkunjung balik dan menjalin kerjasama lebih intens lagi dengan Majelis Tarjih.
“InsyaAllah kita akan berkunjung balik ke kantor Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah di Yogyakarta untuk membicarakan isu-isu yang akan kita suarakan bersama,” tutur Mahbub.
Hadir pula Sekretaris LBM PBNU Alai Najib yang mengapresiasi capaian Majelis Tarjih dalam memproduksi fatwa, terlebih berani mengakomodir isu-isu gender. Fatwa yang berkaitan dengan perempuan di Majelis Tarjih memperlihatkan aspek keterbukaan seperti perempuan dibolehkan jadi pemimpin, menekankan kehidupan monogami, dan lain sebagainya.
Sekitar pukul 14:55 WIB acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Fahmi Muqoddas. Setelah itu, dilakukan serah terima kenang-kenangan dan prosesi foto bersama. Direncanakan ke depan nanti akan berlanjut forum silaturahmi ini untuk semakin memperkuat ukhuwah antar kedua lembaga fatwa milik ormas Islam terbesar di Indonesia ini.