MUHAMMADIYAH.OR.ID, DENPASAR – Go green sebagai program kerja LLHPB, mengubah gaya hidup dengan mengurangi tingkat polusi dan sampah. Rasa peduli dengan lingkungan sampah yang semakin menglobal, melalui program webinar, “Green’Aisyiyah dalam Penerapan GACA” dengan tema Green ‘Aisyiyah di sekolah dan Lingkungan Keluarga dalam Gerakan ‘Aisyiyah Cinta Anak, merupakan gerakan relawan ‘Aisyiyah mensosialisasikan peduli sampah sejak dini, dengan diawali dalam lingkungan keluarga.
Dalam webinar yang dilaksanakan pada Ahad 921/3) ini, Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Bali, Takwalin, memberikan sambutan dengan mengenalkan awal mula GACA sebagai gerakan masif dalam rangka gerakan terus menerus dan kokoh serta berkemajuan, LLHPB PWA Bali sebagai leading sector dalam gerakan cinta anak. Memohon ilmu dan support selalu ditunggu untuk membuka wawasan berbagi ilmu.
Setyarti, Ketua LLHPB Bali sebagai moderator dalam webinar menyampaikan bahwa telah bersinergi dengan Majelis Kesejahteraan Sosial, Majelis Dikdasmen, lintas majelis dan Lembaga, serta SD 3 sebagai pilot project, dan diikuti pula oleh TK ABA 2. Harapan kedepannya akan muncul green school di Amal Usaha ‘Aisyiyah dan Amal Usaha Muhammadiyah. Alhamdulillah saat ini telah membentuk tim Relawan ‘Aisyiyah. Beliau memberikan masukan dalam melakukan inovasi parenting daring pada masa pandemi. komite juga diharapkan ikut ambil peran dengan kreatif dan inovatif. Sinergi sangat baik dan dapat menciptakan ramah anak lingkungan, cinta anak, memfasilitasi orang tua, membentuk green school, dan menciptakan kenyaman dalam tumbuh kembang anak
Rosa Vivien Ratnawati, Dirjen Pengelolan Limbah Sampah, Sampah dan Bahan Beracun (PSLB3) menyampaikan bahwa penanganan sampah dari diri sendiri, kunci utama dalam rumah/keluarga adalah ibu. Ibu mengajarkan/mendidikan anak-anak, sebagai bentuk salah satu upaya membantu program pemerintah. Kemudian mengirfomasikan bahwa KLHK (Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) sudah melakukan MOU dengan hantaran online (gojek dan grab), hantaran dengan menggunakan tas pakai ulang. Demikian halnya dengan TPA di seluruh Indonesia sekitar 60% masih open dumping, sampah dibuang begitu saja di tanah lapang. Beliau mengajak bersama-sama untuk mengolah sampah dan tidak membuang sampah begitu saja.
Dalam Al-quran telah menjelaskan betapa alam harus seimbang dan tidak rusak apabila kita sebagai manusia dengan menyebutnya sebagai eco jihad, semangat yang luar biasa dengan merubah sesuatu menjadi lebih baik, ungkapan dari Hening Parlan, Ketua Divisi LLHPB Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah. Beliau juga menyampaikan bahwa melalui eco jihad merupakan green ‘Aisyiyah atau green Muhammadiyah, sebagai gerakan praktis dan dakwah. Beliau juga menyampaikan, bahwa pada saat ini jumlah sampah plastik memiliki prosentase dengan jumlah besar, yaitu 60%. Melalui program apapun untuk menangani lingkungan, melalui 3 pilar yaitu penghijauan dan sampah, ekonomi dan energi, serta keluarga dan sekolah. hal ini dilaksanakan dengan sharing pengetahuan, membangun resources bersama, dan melakukan inovasi agar tercapai hasil yang diinginkan. Sebagai salah satu inovasi dalam go green, diharapkan sekolah-sekolah pada naungan Muhammadiyah, melalui green school dapat menjadi sekolah adiwiyata, sekolah yang peduli dengan lingkungan.
Pencetus dan desain Gaca yaitu Esty Martiana Rachmi, ketua Majelis Kesejahteraan Sosial PP ‘Aisyiyah menyampaikan bahwa gerakan GACA dicetuskan karena maraknya berita kekerasan dan pelecehan pada anak pada tahun 2015, sehingga menggerakan ‘Aisyiyah untuk merespon kondisi anak Indonesia, maka dicanangkan program gerakan ‘Aisyiyah Cinta Anak. Gerakan ini merupakan gerakan seluruh komponen dari ‘Aisyiyah. Berdasarkan data kasus pada anak, tiga tahun terakhir melalui informasi online perlindungan anak mengalami peningkatan mencapa 24.116 kasus. Saat ini pelaku kekerasan terjadi di rumah meningkat tajam karema masa pandemi. Melalui Gaca diharapkan dapat mendorong terciptanya situasi yang nyaman dan aman untuk tumbuh kembang anak dan terwujudnya perlindungan sosial bagi anak-anak Indonesia.
Diakhir acara yang diikuti PWA Bali, PDA se-Bali, guru-guru IGABA, visitator dari IPM, IMM, IMMAWATI, NA, semua badan pembantu pimpinan ‘Aisyiyah Bali, LLHPB Indonesia, dan Majelis Kesejahteraan Sosial Indonesia ini, Ketua MKS PWA Bali, Sari Prasetia Angkasa menutup acara webinar dengan menyampaikan, bahwa telah melaksanakan sosialisasi GACA di sekolah-sekolah. Telah dilakukan juga penerapan UU perlindungan anak bersinergi dengan MHH, dan bersinergi dengan majelis kesehatan yaitu perhatian ke anak baik dari segi ekonomi, kesehatan, dan agama dalam rangka cinta anak.
Hits: 11