MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Forum Guru Muhammadiyah (FGM) mengalami peralihan kepemimpinan melalui dilantiknya kepengurusan baru periode 2023-2027, Selasa (9/5).
Bertempat di Graha As Sakinah SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, kepemimpinan baru yang diketuai oleh Sutomo sekaligus menandai bergantinya masa periode kepemimpinan FGM dari 2 tahun menjadi 4 tahun untuk satu periode.
Ketua FGM periode 2020-2022, Fahri menyatakan terima kasih atas amanah Majelis Dikdasmen serta kerja sama seluruh guru-guru Muhammadiyah se-Indonesia dalam menjaga eksistensi pendidikan dasar dan menengah Muhammadiyah yang serba terbatas selama masa sulit pandemi.
“Walau demikian saat pandemi berakhir kami tetap melaksanakan kegiatan berskala nasional. Tahun 2022 kami keliling ke daerah-daerah untuk mendongkrak kembali jumlah siswa baru kita karena pada dua tahun itu, jumlah siswa baru ke sekolah-sekolah secara umum menurun,” ungkapnya.
Sebagai sekolah swasta yang harus mandiri, maka penurunan itu berdampak pada operasional sekolah. Keberadaan FGM sebagai organisasi profesi disyukuri Fahri untuk menjamin para guru Persyarikatan tetap terjaga kesejahteraannya.
Sebagai pesan sebelum meletakkan jabatan, Fahri berpesan pada kepengurusan baru, termasuk guru-guru Muhammadiyah seluruh Indonesia yang hadir untuk memahami kunci kemajuan sekolah Muhammadiyah.
Tema membentuk “Generasi Unggul dan Maju” menurutnya hanya bisa terlaksana jika para guru dan kepala sekolah di setiap sekolah Muhammadiyah bervisi maju dan unggul.
“Generasi unggul dan maju itu harus dimulai dari gurunya yang unggul dan maju. Guru yang unggul dan maju diawali dari kepala sekolahnya yang unggul dan maju. Nggak ada ceritanya sekolah Muhammadiyah itu maju, muridnya unggul, kalau kepseknya tidak unggul tidak maju, gurunya tidak unggul tidak maju,” pesan Fahri.
Untuk menentukan kepala sekolah yang maju dan unggul agar bisa mencetak guru yang unggul dan maju, maka peran Majelis Dikdasmen Muhammadiyah di setiap daerah menurut Fahri memiliki peran krusial.
Majelis Dikdasmen di daerah dia harapkan untuk selektif menentukan kepala sekolah berdasarkan kualifikasi yang unggul serta memiliki inovasi-inovasi dan mimpi-mimpi besar.
“Maka kalau kita mau mengawal generasi unggul dan berkemajuan, guru harus dibentuk, dibuat terlebih dahulu supaya unggul dan berkemajuan. Kepala sekolahnya juga harus unggul dan berkemajuan, dan itu tidak terlepas dari Majelis Dikdasmennya untuk memilih guru-guru yang unggul dan berkemajuan,” tegasnya. (afn)
Hits: 1340