MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Rasulullah saja yang dijamin surganya, dan terjaga dari perbuatan dosa, masih semangat menjalankan ibadah dan bertaqarrub dengan Allah lebih-lebih sepuluh hari terakhir Ramadan, Rasulullah mempeng ibadahnya.
Demikian ringkasan atas Ceramah Tarawih yang disampaikan oleh Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhammad Sayuti pada, Senin (10/4) di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (IC UAD), Yogyakarta.
Mendekati akhir-akhir Bulan Ramadan, imbuh Sayuti, melihat Rasulullah mempeng ibadahnya, maka sebagai umatnya juga harus demikian. Selain itu, menjalankan perintah ibadah merupakan bagian dari bentuk kesyukuran seorang hamba kepada Tuhan Penciptanya.
Sayuti berpesan supaya ibadah pada sepuluh hari terakhir Ramadan harus digas pol – jangan kasih kendor. Pada sepuluh hari terakhir Bulan Ramadan, khususnya di hari-hari ganjil, Rasulullah memerintahkan kepada umatnya untuk mengencangkan ikat pinggangnya.
“Pada kesempatan kali ini saya mengajak kita semua untuk bersyukur dalam arti yang sebenar-benarnya, menyadarinya, merenungkannya, mengakuinya, melafalkan dan yang terpenting adalah mengamalkannya sebagaimana nabi.” Ungkap Sayuti.
Dalam membangkitkan rasa syukur dapat dilakukan melalui banyak cara, seperti mengunjungi atau menjenguk orang sakit, berjalan kaki menuju masjid untuk salat jamaah atau kegiatan-kegiatan positif lainnya, serta bersedekah.
Terkait dengan sedekah, Sayuti menjelaskan harus dengan yang terbaik. Sedekah dengan kepemilikannya yang terbaik merupakan bagian untuk menyempurnakan ibadah. Dia mewanti-wanti jangan sampai menyesal ketika sudah meninggal, karena tidak bersedekah.
Melihat isi kotak amal yang kebanyakan diisi uang dua ribuan, Sayuti mendorong supaya sedekah, infak dan zakat untuk lebih digiatkan. Dia menegaskan, bahwa tidak ada seorang muslim yang jatuh miskin karena dirinya bersedekah.
“Tidak ada orang yang miskin karena bersedekah. Sedekah juga tidak hanya berbentuk uang, membersihkan masjid, tersenyum, menyingkirkan duri di jalanan, kerja dan mengajar untuk para dosen adalah sedekah.” Katanya.
Kembali Sayuti mengingatkan, pada sepuluh hari terakhir Ramadan untuk mengencangkan ikat pinggang dan gas pol dalam beribadah, baik itu ibadah wajib maupun sunnah. “Karena itu Mari kita jaga konsistensi kita, mari jaga keteguhan kita, mari kita gas pol sampai finis akhir Ramadan,” tandasnya.
Hits: 647